- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Laba Bersih Loncat 240%, Ini Jurus Antam (ANTM) Jaga Momentum Pertumbuhan
Kredit Foto: Istimewa
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatat kinerja yang sangat impresif sepanjang semester pertama 2025. Laba bersih perusahaan meroket menjadi Rp5,14 triliun per Juni 2025, melonjak 240% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp1,51 triliun. Lonjakan ini menjadi salah satu pencapaian pertumbuhan laba terbesar dalam sejarah Antam.
Pertumbuhan laba yang fantastis ini didorong oleh peningkatan signifikan dari dua segmen, yakni nikel serta logam mulia dan pemurnian. Laba segmen nikel melonjak drastis dari Rp148,10 miliar menjadi Rp3,53 triliun. Angka tersebut bahkan berhasil melampaui laba segmen logam mulia dan pemurnian yang berada di level Rp3,23 triliun.
Dalam Public Expose Live 2025 yang digelar oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/9), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito, mengungkapkan bahwa hasil ini adalah buah dari strategi berkelanjutan yang diterapkan perusahaan.
“Kinerja positif Antam mencerminkan efektivitas strategi efisiensi, dorongan inovasi, dan pengoptimalan komoditas inti, yaitu emas, nikel, serta bauksit untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujar Arianto.
Baca Juga: Penjualan Antam (ANTM) Tembus Rp59 Triliun di Semester I 2025, Laba Loncat 202,88%
Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ini, Antam akan fokus pada efisiensi biaya, penguatan rantai pasok emas domestik, dan percepatan proyek hilirisasi. “Langkah efisiensi yang akan kami lakukan ke depan adalah optimalisasi dari rantai pasok, renegosiasi kontrak operasional, dan peningkatan utilisasi aset,” jelasnya.
Efisiensi di segmen nikel dilakukan melalui sejumlah strategi, mulai dari pengadaan alat berat yang lebih terukur, pengaturan stripping ratio agar lebih optimal, peningkatan efektivitas jam kerja, hingga penyesuaian volume pekerjaan bersama mitra tambang. Sementara itu, di lini bisnis emas, Antam memperkuat kolaborasi pasokan dengan PT Freeport Indonesia.
Baca Juga: Antam (ANTM) Kantongi Fasilitas Kredit Jumbo US$500 Juta, Ini Tujuannya
Tak hanya mengejar kinerja keuangan, Antam juga memperkuat komitmen terhadap pertambangan yang berkelanjutan. Salah satunya dengan menyusun roadmap dekarbonisasi hingga tahun 2030, yang terbagi dalam tiga fase, yaitu percepatan perbaikan (2025–2026), perbaikan berkelanjutan (2027–2028), serta pengurangan emisi (2029–2030).
Pada fase akhir, Antam menargetkan penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 15,8%, peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 10% dari baseline 2023, serta tingkat keberhasilan rehabilitasi lahan di atas 75%.
“Kami juga memastikan implementasi standar keberlanjutan di seluruh unit bisnis, termasuk pencapaian skor Social Return on Investment (SROI) di atas 2, Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) lebih baik dari rata-rata International Council on Mining and Metals (ICMM), dan peningkatan ESG Rating,” jelas Arianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: