Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Tingkatkan Kapasitas PLTS di Karawang, Petani Jamur Merang Rasakan Manfaat

        Pertamina Tingkatkan Kapasitas PLTS di Karawang, Petani Jamur Merang Rasakan Manfaat Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jabar, Karawang melakukan berbagai pembenahan. Upaya melalui sektor agroindustri berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin. Di sektor tersebut, jamur merang sebagai salah satu komoditas yang berkembang.

        "Meningkatnya permintaan produk jamur menjadi peluang bagi petani untuk melakukan budidaya jamur merang. Tapi tingginya biaya operasional sehingga belum dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, menjadi permasalahan petani jamur merang," ujar Ikin, Ketua Kelompok Tani Tirta Makmur Dusun Tanjung Jata, Desa Muara, Cilamaya Wetan, Karawang.

        Melihat tantangan itu, Ikin dan kelompok taninya bekerja sama dengan Pertamina melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina. Program ini bertujuan meningkatkan perekonomian dan lingkungan desa melalui pemanfaatan energi terbarukan.

        "Pada September 2024, kami mulai dikenalkan Pertamina New Renewable Energy dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kami manfaatkan untuk pompa air dalam budidaya jamur merang, penetasan telur ayam, dan penerangan. Pertamina juga memberikan jasa perawatan dan pendampingan serta pembinaan," ujar Ikin.

        Baca Juga: Pertamina Dukung Kemandirian Desa di Sragen dengan Pembangunan Air Bersih dan Pelatihan Pengelolaan

        Pada Juli 2025, Pertamina menambah kapasitas PLTS yang semula 2,2 kWp dan baterai 5 kwh menjadi 6,6 kWp dengan kapasitas baterai mencapai 15 kwh. Peningkatan kapasitas ini berhasil menurunkan biaya operasional budidaya jamur merang dan usaha lainnya melalui penghematan biaya listrik sebesar 13,9 juta rupiah per tahun. Manfaatnya dinikmati oleh 1.200 warga Desa Muara. Penggunaan energi terbarukan juga berkotribusi pada penurunan emisi sebesar 8,58 tonCO2ek per tahun.

        “Kami sangat bersyukur mendapatkan dukungan dari Pertamina berupa Program DEB yang memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi yang dapat menghemat biaya listrik. Dimana sebelumnya petani jamur menggunakan energi listrik berbayar. Bahkan kelebihan dayanya dapat digunakan untuk pengembangan usaha lainnya,” ungkap Ikin.

        Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, Kelompok Tani Tirta Makmur Desa Muara Karawang menerapkan pertanian terintegrasi memanfaatkan PLTS untuk budidaya jamur, jambu kristal, mangga, kembang kol dan cabai rawit. Juga ternak ayam kampung dan produksi kompos organik serta pengolahan limbah.

        VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk dapat menyediakan energi bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Melalui Program Desa Energi Berdikari mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan masyarakat lokal dan mengurangi dampak lingkungan serta mengatasi ketimpangan akses energi dengan pemanfaatan energi terbarukan. 

        “Saat ini, Pertamina memiliki 176 Program Desa Energi Berdikari di seluruh Indonesia. 70 persennya berada di luar Pulau Jawa untuk mendukung pemerataan pembangunan di daerah – daerah terpencil dan kemandirian energi di pelosok negeri,” ungkap Fadjar. 

        “Dari 176 DEB Pertamina, dampaknya dapat dirasakan langsung oleh 186.316 penerima manfaat termasuk 42 warga dengan disabilitas, dapat menghasilkan energi listrik dari energi terbarukan sebesar 757.759 Watt Peak (Wp). Serta pengurangan emisi karbon sebesar 729.808 TonCO2eq per tahun. Program DEB berdampak pada penciptaan nilai ekonomi masyarakat desa sebesar 3,7 milyar per tahun,” terang Fadjar.

        Baca Juga: Lewat Green Hydrogen Ulubelu, Pertamina Lakukan Investasi Energi Bersih Sekaligus Serap Tenaga Kerja

        Dengan Desa Energi Berdikari, Pertamina berharap masyarakat dapat merasakan manfaat nyata energi berkelanjutan sekaligus memperoleh peluang baru dalam meningkatkan kesejahteraan, serta menjadi bukti bahwa Pertamina konsisten dalam mendukung agenda transisi energi nasional menuju Net Zero Emission 2060, sekaligus memperkuat kontribusi Perusahaan dalam pembangunan ekonomi dan sosial Masyarakat desa.

        Desa Energi Berdikari merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia nomor 6, yaitu membangun desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

        Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: