Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Meroket Didukung Ketidakpastian Geopolitik dan Sinyal The Fed

        Harga Emas Meroket Didukung Ketidakpastian Geopolitik dan Sinyal The Fed Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas dunia melanjutkan reli pada perdagangan di Selasa (23/9). Kenaikan ini ditopang arus masuk safe haven akibat ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Rabu (24/9), Harga spot gold naik 0,8% menjadi US$3.777,80. Sementara emas berjangka ditutup 1,1% lebih tinggi di US$3.815,70.

        Baca Juga: Dipimpin Emas, Logam Mulia Ungguli Bitcoin di 2025

        Logam mulia lainnya juga menguat, dengan perak naik 0,2% ke US$44,17. Sementara platinum melonjak 4,5% ke US$1.480,97. Adapun palladium bertambah 2,8% ke US$1.212.

        Ketua The Fed Jerome Powell menyebut bank sentral menghadapi situasi menantang”dengan risiko inflasi yang bisa lebih cepat dari perkiraan, sementara pertumbuhan lapangan kerja yang lemah menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan pasar tenaga kerja. Namun, ia tidak memberi sinyal jelas terkait waktu pemangkasan suku bunga berikutnya dari AS.

        “Pasar emas melihat tidak ada hal baru yang signifikan dalam pidato Powell dibandingkan dengan nada yang sudah ditegaskan pekan lalu. Tidak ada cukup alasan untuk mengubah tren naik emas,” ujar Analis Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

        Traders masih memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga pada Oktober dan Desember. Fokus pasar kini tertuju pada rilis indeks dari Personal Consumption Expenditures (PCE) AS.

        NATO baru-baru ini memperingatkan Rusia. Pihaknya tak segan akan menggunakan segala instrumen militer dan non-militer yang diperlukan untuk membela diri usai adanya laporan insiden masuknya jet dari Moskow ke Uni Eropa.

        Baca Juga: Dana IPO EMAS Tersedot ke Pelunasan Pinjaman

        Adapun Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) dilaporkan sedang mendorong bank sentral negara-negara sahabat membeli dan menyimpan emas di Beijing.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: