Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Melemah, Data Ekonomi Terbaru Perkuat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

        Dolar Melemah, Data Ekonomi Terbaru Perkuat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Rabu (1/10). Data ekonomi terbaru menunjukkan lapangan kerja sektor swasta kembali menyusut, memperkuat ekspektasi bahwa suku bung akan dipangkas dua kali lagi tahun ini oleh Federal Reserve (The Fed).

        Dilansir dari Reuters, Kamis (2/10), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja terhadap enam mata uang utama turun ke level terendah dalam sepekan dan terakhir diperdagangkan melemah 0,2% di 97,68.

        Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Buka Opsi Dilanjutkannya Pemangkasan Suku Bunga AS

        ADP Employment data mencatat penurunan 32.000 pekerjaan sektor swasta pada September. Hal itu terjadi setelah revisi penurunan sebesar 3.000 pekerjaan pada Agustus.

        “Kondisi pasar kerja terus memburuk, data demi data menunjukkan tren yang melemah,” kata Direktur Manajemen Risiko Valas dan Logam Mulia Silver Gold Bull, Erik Bregar.

        “Dengan sumber data resmi tertunda karena shutdown, sebagian orang mungkin menganggap ini lebih baik karena data sebelumnya juga tidak selalu dapat diandalkan,” tambahnya.

        Investor kini memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar hampir lima puluh basis poin tahun ini, dengan peluang hampir pasti untuk langkah pemangkasan pada Oktober.

        Data tersebut juga menyusul laporan yang menunjukkan lowongan kerja naik tipis pada Agustus. Namun perekrutan menurun, dimana hal tersebut menandakan pelemahan pasar tenaga kerja dari AS.

        Investor memberi perhatian lebih besar pada laporan terbaru karena laporan ketenagakerjaan resmi bulan lalu tidak akan dirilist akibat penutupan (shutdown) pemerintah dari AS.

        Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memperingatkan kongres bahwa membiarkan shutdown berlanjut akan memungkinkannya mengambil tindakan tidak dapat diubah, termasuk menutup program yang dianggap penting oleh anggota parlemen.

        Departemen Tenaga Kerja dan Perdagangan Amerika Serikat menyatakan lembaga statistik mereka akan menghentikan publikasi data selama shutdown, termasuk laporan nonfarm payrolls bulan lalu yang biasanya menjadi indikator kunci arah kebijakan dari Fed.

        Baca Juga: Ganggu The Fed, Manuver Trump Picu Kekhawatiran Pelemahan Dolar AS

        Pelaku pasar menilai lama berlangsungnya shutdown akan menjadi faktor penting karena keputusan kebijakan moneter bank sentral berikutnya dijadwalkan pada 29 Oktober.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: