Industri Waralaba di Indonesia Menunjukkan Tren Positif, Begini Tanggapan Kadin Jatim
Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI, menunjukkan bahwa persebaran bisnis waralaba masih terpusat di Pulau Jawa, khususnya Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat.
Ketua Umum Himpunan Kemitraan dan Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), Djoko Kurniawan, mengatakan bahwa industri waralaba di Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan rata-rata 5 persen per tahun dan omzet nasional mencapai Rp143,25 triliun pada 2024.
Menurutnya, sektor ini bukan hanya menjadi ladang investasi menjanjikan, tapi juga mampu menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja, menjadikannya sebagai motor baru perekonomian nasional.
Baca Juga: Usai Himbara, Purbaya Guyur Rp20 triliun ke Bank Jakarta dan Bank Jatim
“Banyak pelaku usaha belum memahami perbedaan antara franchise dan kemitraan. Franchise punya aturan dan izin khusus dari Kementerian Perdagangan. Saat ini, baru sekitar 200 brand yang mengantongi izin resmi,” kata Djoko di Surabaya kemarin.
Djoko, yang juga pakar waralaba ini, menekankan bahwa banyak produk lokal seperti bakso, rujak cingur, atau pecel Madiun berpotensi jadi brand nasional jika dikelola profesional melalui sistem waralaba.
Dengan momentum ini, PT Myevent Promosindo Asia bersama Himpunan Kemitraan dan Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (APTIKNAS), serta DK Consulting Group akan menggelar International Franchise and Business Exchange Expo (IFBEX) 2025, yang akan digelar pada 28 hingga 30 November 2025 di Surabaya Convention Center (SCC), Pakuwon Mall.
CEO PT Myevent Promosindo Asia, Karen Wiraraharja, menjelaskan bahwa IFBEX digelar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penguatan sektor franchise, kemitraan, peluang usaha, lisensi, keagenan, serta solusi bisnis ritel.
“Kami ingin menjadi jembatan antara para investor dengan brand potensial yang siap berkembang,” ujarnya saat sosialisasi IFBEX 2025.
Dalam acara ini, pihaknya menargetkan lebih dari 35.000 pengunjung, serta menghadirkan 105 brand nasional dan regional dari berbagai sektor: makanan dan minuman, ritel, kecantikan, pendidikan nonformal, laundry, dan lainnya.
IFBEX 2025 juga akan menghadirkan sesi edukatif seperti kompetisi wirausaha muda, mentoring bisnis, serta networking session.
Baca Juga: ESDM Tetapkan TIS Petroleum Garap WK Perkasa di Lepas Pantai Jatim
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, mengapresiasi gelaran ini sebagai upaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru.
“Idealnya, Indonesia memiliki minimal 8% wirausaha dari jumlah penduduk. Saat ini baru sekitar 4%. Ini tantangan sekaligus peluang,” ujarnya.
Adik juga menyoroti bahwa Jawa Timur sebagai pusat logistik Indonesia Timur melayani 19 provinsi, sehingga memiliki posisi strategis dalam pengembangan usaha baru. “Kami terus dorong masyarakat, khususnya anak muda, untuk tidak hanya mencari kerja, tapi menciptakan kerja,” pungkas Adik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: