Ramai Perbankan Minta Jatah Penempatan Dana ke Purbaya, Kemenkeu Beberkan Alasannya
Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menarik minat bank-bank lain. Sejumlah perbankan non-Himbara kini mengajukan permintaan agar turut mendapat penempatan dana pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Kantor Direktorat Jenderal Pajak pada Kamis (9/10) pagi.
Menurutnya, kebijakan tersebut memberikan dampak besar terhadap peningkatan likuiditas sehingga mendorong pertumbuhan kredit perbankan.
“Sudah ada permintaan dari beberapa bank yang lain untuk mendapatkan juga penempatan cash dari pemerintah, sehingga ini terlihat bahwa ini kebijakan yang kelihatannya simpel, hanya meminjakan cash, tetapi dampaknya bagi pertumbuhan kredit,” kata Febrio.
Baca Juga: Bos BRI Minta Tambahan Dana, Purbaya: Saya Akan Datangi dan Periksa Kesiapannya
Ia menjelaskan, kebijakan penempatan dana ini menjadi daya tarik bagi perbankan karena memiliki bunga lebih rendah dibandingkan biaya dana (cost of fund) industri perbankan, yakni sebesar 80% dari suku bunga kebijakan Bank Indonesia atau sekitar 3,8%.
"Jadi ini kita harapkan akan terus berlanjut, karena saya ulang ya, tadi bukan hanya kita pindahkan cashnya, tetapi bunganya lebih murah, sehingga mereka tentu akan memprioritaskan menggunakan uang ini untuk disalurkan ke sektor riil," tambahnya.
Febrio menambahkan, kebijakan ini diharapkan mampu mempercepat penyaluran kredit yang sempat melambat.
"Kita harapkan kalau di Agustus kita masih 7%, nah ini kita berharap di akhir tahun ini bisa menuju ke 10%," tuturnya.
Baca Juga: Purbaya Ungkap Skema Penempatan Dana di Bank Jakarta dan Bank Jatim
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga 9 Oktober 2025, realisasi penempatan dana pemerintah di lima bank Himbara menunjukkan perkembangan signifikan.
Bank Mandiri telah memanfaatkan sekitar 74 persen atau sekitar Rp40,7 triliun dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun. Kemudian BRI sekitar 62 persen atau sekitar Rp34,1 triliun dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun, BNI sebesar 50 persen atau Rp27,5 triliun dari penempatan dana Rp55 triliun.
Selanjutnya Bank BTN sudah menyalurkan pembiayaan 19 persen atau sekitar Rp4,75 triliun dan BSI sebesar 55 persen atau sekitar Rp5,5 triliun dari penempatan dana Rp10 triliun.
Dengan demikian, total dana yang telah disalurkan ke sektor riil diperkirakan mencapai sekitar Rp112,5 triliun, terutama untuk pembiayaan modal kerja dan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri