Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Umumkan Rekor RNTH Rp24 Triliun, Pasar Modal Menggeliat

        OJK Umumkan Rekor RNTH Rp24 Triliun, Pasar Modal Menggeliat Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja positif pasar modal Indonesia hingga akhir September 2025. Total penghimpunan dana mencapai Rp186,52 triliun, termasuk Rp13,15 triliun dari 17 emiten baru yang melantai di bursa sepanjang tahun ini.

        Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi menyampaikan masih terdapat 20 pipeline penawaran umum dengan nilai sekitar Rp10,33 triliun yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.

        "Masih ada 20 pipeline penawaran umum lagi sebesar Rp10,33 triliun,” ujar Inarno dalam press conference Rapat Dewan Komisioner Bersama (RDKB) OJK, Kamis (9/10/2025).

        Baca Juga: Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional, OJK Dorong Intermediasi Keuangan ke Sektor Prioritas

        Selain itu, aktivitas penggalangan dana melalui securities crowd funding (SCF) juga terus tumbuh. Selama September, terdapat 37 efek baru dan 15 penerbit baru, menjadikan total penerbit SCF mencapai 547 entitas dengan 187.212 pemodal aktif.

        OJK mencatat lonjakan jumlah investor di pasar modal Indonesia sepanjang September 2025 mencapai 643 ribu investor baru. Dengan tambahan tersebut, total investor pasar modal kini menembus 18,66 juta, meningkat 25,5% secara tahunan.

        “Likuiditas transaksi saham terpantau meningkat yang didominasi oleh investor individu domestik, dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada bulan September sempat mencetak rekor tertinggi Rp24,02 triliun per hari,” terang Inarno.

        Hingga akhir September, RNTH secara kumulatif mencapai Rp15,5 triliun, mencerminkan aktivitas perdagangan yang kian dinamis di tengah tekanan global.

        Dalam sembilan bulan pertama 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,94% secara bulanan dan menembus rekor tertinggi 8.061 poin, atau naik 13,86% secara year-to-date (ytd). Kapitalisasi pasar saham domestik pun meningkat menjadi Rp16.890 triliun, dengan hampir seluruh sektor mencatatkan penguatan, kecuali infrastruktur.

        Baca Juga: Purbaya dan OJK Rapatkan Barisan Perkuat Kepercayaan Pasar Modal

        Namun, di tengah kinerja positif tersebut, arus dana asing justru mencatatkan tekanan. OJK melaporkan investor asing melakukan net sell sebesar Rp3,8 triliun secara bulanan dan Rp54,75 triliun sejak awal tahun.

        Perkembangan positif juga terjadi di pasar derivatif, di mana 115 pihak telah memperoleh persetujuan dari OJK sejak awal tahun. Volume perdagangan mencapai 812.203 lot hingga 20 September 2025.

        Sementara di pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) meningkat 0,87% bulanan atau 9,34% ytd ke level 429,35. Pada industri pengelolaan investasi, aset kelolaan (AUM) tercatat naik 9,15% ytd menjadi Rp913,96 triliun, dengan net subscription mencapai Rp20,96 triliun.

        Di sisi lain, aktivitas di bursa karbon juga mulai menunjukkan geliat. Sejak peluncuran hingga 30 September 2025, terdapat 132 pengguna jasa dengan volume transaksi mencapai 1.606.056 ton CO₂ ekuivalen senilai Rp78,46 miliar.

        Dengan capaian ini, OJK menilai pasar modal Indonesia berada dalam tren penguatan fundamental yang didukung partisipasi investor domestik dan diversifikasi instrumen investasi yang semakin luas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: