Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Harga emas menguat pada perdagangan di Jumat (10/10). Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman menyusul ancaman terbaru perang dagang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.
Dilansir dari Reuters, Senin (13/10), harga spot gold naik 0,4% menjadi US$3.989,49. Sementara emas berjangka naik 0,7% ke US$4.000,40. Adapun Perak turut menguat 2,1% ke US$50,13, Platinum turun 1,4% ke US$1.596,55 dan Palladium melemah 0,3% ke US$1.406,87.
Baca Juga: Bahlil Sebut Logam Tanah Jawab Ada di Tiga Wilayah Ini
Trump mengatakan kini dirinya tak memiliki alasan untuk bertemu dengan Xi Jinping. Washington juga memberikan tarif tambahan hingga seratus persen terhadap impor dari China.
“Pemanasan kembali perang dagang akan menekan dolar AS dan menguntungkan aset-aset safe haven,” kata Trader Logam Independen, Tai Wong.
Dari Prancis, pasar menyoroti potensi runtuhnya pemerintahan dari Paris. Hal ini cukup serupa dengan penutupan sebagian pemerintahan dari AS.
Adapun nilai dolar melemah, membuat harga emas dalam denominasi greenback menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri. Federal Reserve (The Fed) juga dipercaya akan memangkas suku bunga masing-masing sebesar pada Oktober dan Desember.
Baca Juga: Proyek Emas Pani Jadi Fokus, EMAS Siapkan Rp9,84 Miliar Eksplorasi
Emas yang tidak memberikan imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai (hedge) di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Selain ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian emas oleh bank sentral, kekhawatiran atas tarif perdagangan juga menopang reli harga logam mulia tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: