Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Meroket, Donald Trump Ingin Berdamai Soal Perang Dagang

        Bursa Asia Meroket, Donald Trump Ingin Berdamai Soal Perang Dagang Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia meroket pada perdagangan di Senin (20/10). Pasar menyoroti perang dagang yang masih panas selagi memantau kondisi sektor perbankan regional dari Asia (AS).

        Dilansir Selasa (21/10), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Semua bursa tercatat naik signifikan dalam sesi kali ini:

        • Hang Seng (Hong Kong): Naik 2,42% ke 25.858,83
        • CSI 300 (China): Naik 0,53% ke 4.538,22
        • Shanghai Composite (China): Naik 0,63% ke 3.863,89
        • Nikkei 225 (Jepang): Naik 3,37% ke 49.185,50
        • Topix (Jepang): Naik 2,46% ke 3.248,45
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,76% ke 3.814,69
        • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,89% ke 875,77

        Dari Negeri Paman Sam, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa wacana tarif seratus persen untuk produk impor tak berkelanjutan, menandakan bahwa dirinya mencari jalan tengah untuk menyelesaikan perang dagangnya dengan China.

        Trump juga mengonfirmasi akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Ia juga menyatakan  bahwa logam tanah jarang (rare earths), fentanyl, dan kedelai merupakan prioritas utamanya dalam pembicaraan dengan China.

        Dari China, investor optimisti bahwa pemerintah akan meluncurkan stimulus baru untuk mendukung perekonomian. Hal ini menyusul pertumbuhan perdapatan domestik bruto kuartal ketiga tahun ini yang sebesar 4,8%. Capaian tersebut merupakan laju terlambat dalam satu tahun akibat ketegangan dagang dan pelemahan berkepanjangan dalam sektor properti.

        Baca Juga: Tambah Koleksi, Dirut CDIA Borong Saham Senilai Rp1,19 Miliar

        Dari Jepang, Anggota Dewan Bank of Japan, Hajime Takata kembali menyerukan kenaikan suku bunga, dengan alasan kekhawatiran tarif yang telah mereda serta adanya kemajuan menuju target inflasi bank sentral.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: