Kredit Foto: SIG
PT Solusi Bangun Andalas (SBA), unit usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) yang beroperasi di Lhoknga, Aceh Besar, meraih penghargaan internasional atas penerapan praktik pertambangan berkelanjutan. SBA dinobatkan sebagai 1st Runner Up kategori Best Practices in Sustainable Mineral Development (Non-Metallic) pada ASEAN Mineral Awards 2025 yang digelar di Vientiane, Republik Demokratik Rakyat Laos, awal Oktober lalu.
Penghargaan ini diberikan oleh The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai bentuk pengakuan terhadap perusahaan yang berhasil menerapkan good mining practices di kawasan Asia Tenggara. Ajang ini diselenggarakan dua tahun sekali oleh ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM).
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, mengatakan penghargaan tersebut menegaskan posisi SIG dan entitas bisnisnya sebagai perusahaan yang konsisten mengedepankan keberlanjutan dalam kegiatan operasional tambang.
Baca Juga: SIG Dorong UMK Naik Kelas Lewat Literasi Promosi Digital
“ASEAN Mineral Awards merupakan pengakuan internasional yang semakin mempertegas keunggulan SIG dan entitas bisnisnya dalam menjalankan pertambangan berkelanjutan. Prestasi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mencapai praktik terbaik yang bertanggung jawab,” ujar Reni.
Dalam operasionalnya di Aceh, SBA mengembangkan Lhoknga Quarry Integrated Monitoring and Database System (LINDA), sebuah sistem pemantauan tambang terpadu berbasis data yang membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja. Melalui sistem ini, aktivitas kendaraan berat dapat dilacak melalui GPS, risiko longsor dapat dideteksi lebih dini, serta pemantauan lingkungan dapat dilakukan secara terintegrasi.
Hasilnya, sepanjang 2024 SBA berhasil mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 41.000 liter, menghemat 70.000 kilogram bahan peledak, dan mencatatkan zero fatality, zero accident, dan zero medical injury.
Selain efisiensi teknis, SBA juga aktif menjalankan program sosial dan lingkungan melalui Quarry Day, kegiatan tahunan yang mencakup edukasi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Program ini melibatkan pemerintah daerah, akademisi, media, dan UMKM binaan sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan inklusif.
Baca Juga: Dirut Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Diberhentikan Sementara
Hingga Juni 2025, SBA telah mereklamasi 32,43 hektare lahan pascatambang batu kapur dan tanah liat dengan menanam 13.424 pohon. Perusahaan juga menanam 4.950 batang mangrove di kawasan pesisir Sungai Krueng Raba, Desa Lampaya, Lhoknga, sebagai langkah menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem sekitar tambang.
Reni menambahkan, masyarakat sekitar tambang turut diberdayakan dalam kegiatan pembibitan dan penanaman pohon.
“SIG berkomitmen untuk terus mengimplementasikan good mining practice yang berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, serta menciptakan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” ujarnya.
ASEAN Mineral Awards menjadi tolok ukur utama penerapan praktik pertambangan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Kriteria penilaiannya mencakup pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja, efisiensi energi, manfaat sosial, serta upaya menjaga kelestarian sumber daya alam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: