Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jumlah Investor hingga Penyaluran Kredit Terus Meningkat, Sektor Jasa Keuangan Indonesia RI Tumbuh Stabil di Tengah Dinamika Global

        Jumlah Investor hingga Penyaluran Kredit Terus Meningkat, Sektor Jasa Keuangan Indonesia RI Tumbuh Stabil di Tengah Dinamika Global Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa sektor jasa keuangan Indonesia (SJK) menunjukkan kinerja yang stabil dan adaptif hingga akhir kuartal III 2025. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, berbagai indikator sektor keuangan nasional, mulai dari pasar modal hingga perbankan, terus mencatatkan pertumbuhan positif.

        Pasar Modal Menguat, Partisipasi Investor Naik

        Pada akhir September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.061,06, meningkat 13,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor yang tetap tinggi terhadap perekonomian nasional.

        Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp14.890 triliun, sementara nilai penawaran umum mencapai Rp186,52 triliun.

        OJK juga mencatat peningkatan jumlah investor. Hingga September 2025, jumlah investor di pasar modal mencapai 18,66 juta, sejalan dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

        Adapun nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana mencapai Rp576,13 triliun, menunjukkan bahwa instrumen investasi kolektif tetap diminati.

        Baca Juga: Pengawasan Ketat Diperlukan Guna Cegah Goreng Saham di Pasar Modal

        Pertumbuhan Pasar Alternatif dan Inovasi Keuangan

        Selain pasar modal konvensional, pembiayaan alternatif melalui securities crowdfunding juga tumbuh pesat. Hingga akhir September 2025, terdapat 907 penerbit efek dengan total dana terhimpun mencapai Rp1,71 triliun dari lebih dari 187 ribu pemodal.

        Sementara itu, pasar derivatif keuangan terus menunjukkan aktivitas positif dengan 115 penyelenggara dan total 812 ribu transaksi yang tercatat.

        Di sisi lain, perdagangan bursa karbon mulai menunjukkan hasil konkret. Hingga September 2025, nilai akumulasi perdagangan karbon mencapai Rp78,46 miliar, dengan volume perdagangan setara 1,6 juta ton CO₂e. Sebanyak 132 pengguna jasa telah terlibat dalam mekanisme perdagangan ini, yang menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam transisi menuju ekonomi hijau.

        Perbankan Nasional Terjaga dan Tumbuh Sehat

        Sektor perbankan (PBKN) juga menunjukkan pertumbuhan yang solid. Total penyaluran kredit mencapai Rp8.075 triliun pada Agustus 2025, tumbuh 7,56% secara tahunan (yoy).

        Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,51% (yoy) menjadi Rp9.386 triliun, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan nasional.

        Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kredit investasi yang naik 13,86%, diikuti kredit konsumsi sebesar 7,89%, dan kredit modal kerja 3,53%.

        Dari sisi stabilitas, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan tercatat tinggi di 26,03%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL gross) tetap rendah di 2,28%.

        Profitabilitas bank juga terjaga dengan Return on Assets (ROA) sebesar 2,54% dan Net Interest Margin (NIM) 4,59%.

        Baca Juga: Dana Asing Jumbo Rp1,08 Triliun Masuk RI, 10 Saham Ini Diangkut

        OJK menilai, stabilitas sektor jasa keuangan menjadi faktor penting dalam menopang ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

        Dengan fundamental yang kuat, sektor jasa keuangan Indonesia dinilai mampu menyesuaikan diri terhadap dinamika global sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: