- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Investasi Naik 13,7 Persen, Todotua: Hilirisasi Punya Dampak Nyata bagi Ekonomi
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah mulai menunjukkan hasil nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu tercermin dari peningkatan realisasi investasi sebesar 13,7 persen pada periode Januari–September 2025.
“Kalau kita lihat, dari Januari sampai September 2025, terdapat peningkatan investasi sebesar 13,7 persen atau sekitar Rp1.400 triliun. Capaian itu sudah mencapai sekitar 75 persen dari target. Artinya, sebentar lagi kita bisa mencapai 100 persen,” ujar Todotua di Jakarta, Senin (28/10/2025).
Ia menjelaskan, sektor hilirisasi sumber daya alam (SDA) menjadi motor utama peningkatan investasi, terutama di bidang pengolahan mineral seperti nikel, tembaga, bauksit, dan baja. Sektor-sektor tersebut dinilai memiliki kontribusi signifikan terhadap penciptaan nilai tambah di dalam negeri serta memperkuat struktur industri nasional.
Baca Juga: Pusat Kajian ASEAN Apresiasi Investasi Batam Tembus Rp54,7 Triliun
“Kontribusi investasi terbesar masih berasal dari sektor mineral — nikel, tembaga, bauksit, dan baja — itu yang paling besar,” ungkapnya.
Dari sisi wilayah, Pulau Jawa masih menyumbang 51 persen dari total investasi nasional, sementara luar Jawa sebesar 48 persen dengan pertumbuhan pesat di kawasan Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku. Ketiga wilayah tersebut kini menjadi pusat baru pengembangan industri hilirisasi berbasis mineral.
Todotua menambahkan, sejak 2015 hingga 2024, total realisasi investasi nasional mencapai sekitar Rp9.200 triliun. Ke depan, pemerintah menargetkan investasi meningkat menjadi Rp13.000 triliun dalam lima tahun untuk menopang target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Baca Juga: RI Diharapkan Dapat Bangun Ekonomi Kreatif dan Tarik Investasi Lewat VivaTech
“Dalam 10 tahun terakhir, realisasi investasi mencapai Rp9.200 triliun. Namun, untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen, kami ditugaskan mencapai realisasi investasi sekitar Rp13.000 triliun dalam lima tahun ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Todotua menekankan pentingnya memastikan investasi yang masuk tidak hanya besar secara nilai, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang nyata, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun keberlanjutan lingkungan.
“Yang kita harapkan adalah investasi yang tidak hanya besar secara nilai, tetapi juga menciptakan lapangan kerja lebih luas melalui hilirisasi dan tetap memperhatikan isu lingkungan,” tegasnya.
Untuk menjaga momentum tersebut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi tengah mempercepat reformasi perizinan, menyederhanakan regulasi, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor. Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan infrastruktur pendukung untuk mempercepat pengembangan kawasan industri hilirisasi.
Baca Juga: Suku Bunga Turun, Nasabah Kaya Geser Portofolio dari Deposito ke Investasi
“Intinya, investasi menjadi kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Todotua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo