- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Garudafood Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan Lewat Gerakan 'Bijak Jajan Cinta Bumi'
Kredit Foto: Istimewa
Jajan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari anak-anak Indonesia, baik di sekolah maupun di dekat rumah. Mereka memilih jajan karena mudah ditemukan, harganya murah, serta tampilan dan rasanya yang menarik. Sayangnya, saat jajan, anak-anak seringkali belum paham apakah makanan yang mereka beli itu aman atau tidak.
Kebanyakan anak memilih jajan hanya berdasarkan enak tidaknya dan penampilannya, tanpa memperhatikan kebersihan, kandungan bahan di dalamnya, atau tulisan pada bungkusnya.
Kebiasaan jajan juga menimbulkan dampak bagi lingkungan, terutama dari sampah plastik bekas bungkus jajanan. Karena itu, perlu ada pendidikan yang terus-menerus agar anak-anak bisa menjadi pembeli yang lebih paham, pintar memilih jajan, dan peduli pada kelestarian bumi.
Menyikapi hal itu, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood), sebuah perusahaan makanan dan minuman asli Indonesia dari Pati, Jawa Tengah, memulai gerakan "Bijak Jajan Cinta Bumi". Ini adalah kampanye edukasi yang mengajak anak-anak muda untuk lebih sadar dan bijak dalam memilih jajanan, sekaligus peduli pada kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Dilengkapi Sensasi Buah Tropis, Garudafood Luncurkan Minuman Jelly Baru!
Lewat program ini, Garudafood bertekad untuk membangun kebiasaan konsumsi yang pintar, sehat, dan ramah lingkungan, yang dimulai dari hal sederhana seperti memilih jajanan yang aman dan mengelola sampah plastik bekas bungkusnya.
Gerakan yang dimulai sejak Agustus 2025 ini telah sampai ke 30 sekolah (SD, SMP, hingga SMA/SMK) di wilayah Surakarta dan sekitarnya, serta telah memberikan edukasi kepada lebih dari 20.000 siswa dan guru. Rangkaian kegiatan "Bijak Jajan Cinta Bumi" diakhiri di SMK Negeri 2 Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 30 Oktober 2025.
“Kami percaya sekolah merupakan titik awal pembentukan karakter. Melalui keterlibatan aktif siswa dan guru dalam gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa memilih jajanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungan. Edukasi kecil ini kami yakini dapat menjadi investasi nyata untuk menciptakan perubahan besar di masa depan,” ujar Dian Astriana, Head of Corporate Communication and External Relations Garudafood Group saat penutupan program tersebut.
Untuk tingkat SMK, Garudafood menyisipkan kegiatan sharing best practice mengenai sociopreneurship kewirausahaan yang menggabungkan konsep bisnis dengan misi untuk memecahkan masalah sosial di masyarakat. Sebanyak 300 siswa SMK Negeri 2 Sukoharjo yang merupakan duta Adiwiyata bersama para guru pendamping mengikuti sharing session mengenai inovasi dalam bisnis ramah lingkungan, mulai dari pengolahan sampah menjadi produk bernilai jual hingga strategi membangun usaha berkelanjutan yang berdampak sosial.
“Gerakan Bijak Jajan Cinta Bumi sejalan dengan visi dan misi sekolah kami untuk menjadi pusat belajar berwawasan lingkungan dan menghasilkan lulusan yang memiliki budaya peduli lingkungan. Kami mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau sekolah-sekolah di wilayah lain,” tutur Tuti Mahriah Kepala SMK Negeri 2 Sukoharjo.
Gerakan “Bijak Jajan Cinta Bumi” mengajarkan siswa untuk selalu memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi dengan membaca informasi pada kemasan terlebih dahulu, memastikan izin edar, dan tanggal kedaluwarsa. Selain itu, siswa juga mendapatkan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah, dampak negatifnya terhadap lingkungan, dan cara pengelolaan sampah kemasan, terutama jenis Multilayer Plastic (MLP) atau saset yang biasanya digunakan untuk membungkus jajanan.
Dalam upaya menanamkan perilaku “Bijak Jajan Cinta Bumi” sejak dini, Garudafood berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam memberikan edukasi rutin yang menyatu dengan aktivitas sekolah. Garudafood juga memberikan Dropbox Sampah Kemasan (DSK) untuk sampah jenis kertas dan plastik serta bermitra dengan pihak ketiga untuk mengangkut dan mengolah sampah DSK sekolah secara bertanggung jawab.
“Gerakan ini bukan sekadar kampanye, tetapi sebuah ekosistem perubahan perilaku. Setiap pilihan jajanan yang aman adalah investasi bagi kesehatan kita. Dan setiap langkah kecil mengelola sampah adalah bentuk cinta kita pada bumi,” tutup Dian Astriana.
Gerakan “Bijak Jajan Cinta Bumi” merupakan sinergi antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan komunitas penggiat lingkungan. Garudafood berharap gerakan ini dapat menjadi gerakan Nasional yang menginspirasi lebih banyak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, serta membentuk generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan.
Komitmen Garudafood terhadap Keberlanjutan
Sebagai komitmen perusahaan terhadap prinsip keberlanjutan, hingga tahun 2024 Garudafood bersama para penggiat lingkungan di Pati, Jawa Tengah, telah berhasil mengelola lebih dari 7-ton sampah kemasan Multilayer Plastic (MLP) pasca-produksi sebagai bagian dari inisiatif pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Selain itu, Garudafood bersama entitas bisnisnya yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk (MBR) dan Garuda Beverage Sukses (GBS) menjadi anggota Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO). Hingga Oktober 2025, kolaborasi ini berhasil mengolah lebih dari 100-ton untuk sampah jenis MLP dan polypropylene (PP).
Garudafood juga aktif mengembangkan program pengelolaan sampah organik melalui metode biokonversi maggot di Depok, Jawa Barat dan Desa Sukobubuk, Jawa Tengah yang memberdayakan masyarakat dalam pengolahan sampah secara tuntas dari rumah tangga, membuka peluang ekonomi sirkular dan tambahan pendapatan bagi para pelaku budidaya maggot.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: