Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prodia (PRDA) Kantongi Pendapatan Rp1,58 Triliun hingga September 2025

        Prodia (PRDA) Kantongi Pendapatan Rp1,58 Triliun hingga September 2025 Kredit Foto: Prodia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp1,58 triliun pada kuartal III 2025, turun tipis 1,3% secara tahunan (YoY). Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, segmen esoterik dan non-laboratorium tetap menunjukkan performa kuat, masing-masing berkontribusi sebesar Rp380 miliar dan Rp117 miliar. Kekuatan multi-segmen ini menjadi penopang utama bagi Prodia untuk tetap stabil di tengah fluktuasi pasar.

        “Meski kondisi ekonomi menantang, kontribusi multi-segmen kami tetap menunjukkan hasil positif, menopang pendapatan konsolidasian sebesar Rp1,58 triliun pada Kuartal III-2025. Kami juga memperluas jaringan rujukan hingga Timor Leste, Malaysia, dan Taiwan sebagai langkah menuju South East Asia (SEA) Referral Laboratory,” ujar Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty.

        Indikator makro dan kebijakan pemerintah sendiri memberikan sentimen positif, termasuk rencana alokasi RAPBN 2026 sebesar Rp114 triliun untuk sektor kesehatan. 

        Baca Juga: Siloam Hospitals (SILO) Bukukan Pendapatan Rp7,29 Triliun hingga September 2025

        Menatap akhir tahun, Prodia menegaskan komitmennya untuk menjaga momentum pertumbuhan melalui strategi pengembangan layanan, efisiensi biaya, dan digitalisasi. Perseroan terus memperkuat layanan berbasis klinik dan platform digital U by Prodia, memperluas kerja sama lintas wilayah, membuka cabang baru, serta berinovasi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

        “Kami berupaya menghadirkan nilai tambah melalui sinergi antar-segmen, mulai dari layanan rutin, esoterik, dan genomik serta mengoptimalkan layanan digital U by Prodia untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pemeriksaan secara lebih praktis dan personal. Dengan pendekatan ini, kami memastikan pertumbuhan bisnis tetap berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” imbuh Dewi.

        Baca Juga: Anggaran BPJS Kesehatan Naik Rp20 Triliun, Dirut BPJS Binga Cukup

        Dari sisi neraca keuangan, Prodia mencatat total aset sebesar Rp2,58 triliun, liabilitas Rp268 miliar, dan ekuitas Rp2,31 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Kondisi arus kas operasi yang positif menjadi modal penting dalam mendukung kebutuhan operasional, belanja modal, serta ekspansi jaringan layanan.

        “Kami memperkuat manajemen kas, meningkatkan efisiensi di berbagai lini, serta menjaga likuiditas dan struktur permodalan agar tetap sehat di tengah gejolak ekonomi. Kami juga terus meninjau portofolio investasi dan alokasi belanja modal agar sejalan dengan arah strategi jangka menengah dan panjang. Hingga akhir tahun, fokus kami adalah menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan manajemen risiko yang hati-hati untuk menjaga profitabilitas dan ketahanan perusahaan," terang Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: