Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PERWATT Miliki Potensi Luar Biasa Jadi Motor Penggerak Perubahan Sosial

        PERWATT Miliki Potensi Luar Biasa Jadi Motor Penggerak Perubahan Sosial Kredit Foto: Dok. Kemen PPPA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan Perhimpunan Wanita Alumni Timur Tengah (PERWATT) memiliki potensi luar biasa untuk menjadi motor penggerak perubahan sosial.

        Sehingga dirinya mendorong sinergi antara pemerintah dan organisasi perempuan dalam memperkuat partisipasi perempuan di berbagai bidang pembangunan dan melaksanakan upaya bersama dalam penurunan angka kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak. 

        Baca Juga: Perempuan Islam Berperan Sebagai Penggerak Diplomasi Publik

        Menteri PPPA menyampaikannya dalam sambutannya pada Pelantikan Pengurus Pusat, Wilayah, dan Cabang Istimewa Perhimpunan Wanita Alumni Timur Tengah (PERWATT) periode 2025–2030 di Masjid Istiqlal, Jakarta, beberapa waktu lalu.

        "Perempuan muslimah berperan penting sebagai agen dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan di berbagai bidang kehidupan," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Rabu (5/11).

        Lebih lanjut, Menteri PPPA menekankan bahwa perempuan mengisi hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, kemajuan bangsa hanya dapat dicapai apabila perempuan berdaya dan memperoleh jaminan perlindungan dari segala bentuk kekerasan.

        “Kami mengajak PERWATT untuk bersinergi dalam tiga hal yang substansial guna menciptakan pembangunan manusia yang setara, khususnya melalui peran perempuan. Pertama, langkah awal menuju pemberdayaan adalah memastikan terciptanya ekosistem yang aman melalui edukasi pencegahan kekerasan bagi perempuan dan anak. Kedua, mendorong perempuan agar berdaya secara ekonomi sebagai subjek aktif pembangunan sehingga mampu menopang kesejahteraan keluarga. Ketiga, memperkuat literasi digital agar perempuan dan anak dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan terhindar dari dampak negatif dunia digital,” jelas Menteri PPPA.

        Sementara itu, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, turut mendukung kolaborasi antara Kementerian PPPA dan PERWATT dalam memperkuat upaya pemberdayaan serta perlindungan perempuan di berbagai daerah di Indonesia.

        “PERWATT perlu menciptakan program kerja yang masif. Jadi tidak hanya program kerja yang ada di Jakarta, tapi bisa memberikan kontribusi aktif dan positif bersama dengan instansi lain seperti Kemen PPPA. Karena kalau saya lihat dari program-programnya, banyak memiliki kesamaan, sehingga sangat bisa dikolaborasikan. Diharapkan PERWATT bisa sesegera mungkin membuka cabang di daerah lain. Kalau kita bekerja sama, maka dampaknya akan jauh lebih besar dibandingkan ketika kita bekerja sendirian,” ungkap Menteri Agama.

        Ketua Umum Pengurus Pusat PERWATT, Amani Lubis mengajak seluruh anggota untuk memberikan kontribusi nyata dalam menyejahterakan masyarakat dan membangun bangsa sesuai dengan program kerja organisasi serta kapasitas ilmu yang dimiliki masing-masing individu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: