Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Julianton mengungkapkan optimismenya bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih akan mampu melakukan perubahan drastis dan struktural dalam perekonomian nasional ke depan.
Optimisme tersebut disampaikannya saat Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) LXIV Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Modal Tanggal Kembar: Promo Guncang Tokopedia & TikTok Shop Dongkrak Kenaikan Pesanan 45%!
"Sistem mekanisme pasar terbukti hanya melahirkan ketidakadilan dan keterbelakangan kehidupan masyarakat, khususnya yang ada di pedesaan," ucap Menkop Ferry, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (5/11).
Bagi Menkop, Kopdes Merah Putih bakal menjadi solusi bagi permasalahan bangsa, terutama dalam perekonomian rakyat. "Kita banyak punya 80 ribu lebih ritel moderen milik koperasi, yang tidak kalah hebat dari korporasi," tegas Menkop.
Selain bisnis ritel, Kopdes Merah Putih juga memiliki apotek dan klinik desa, sehingga pelayanan kesehatan dengan harga murah bisa menjangkau rakyat desa. "Kopdes yang juga berfungsi sebagai offtaker, bakal punya gudang untuk menampung produk-produk hasil rakyat. Kita ingin menciptakan kedaulatan pangan nasional melalui koperasi," kata Menkop.
Oleh karena itu, Menkop mengajak Universitas Brawijaya untuk turun kembali membangun ekonomi masyarakat desa melalui koperasi, sehingga bisa menjadi desa mandiri, hingga uang yang berputar di desa juga akan kembali ke desa. "Kita bangun bisnis di desa melalui koperasi," kata Menkop.
Lebih dari itu, Menkop mendukung rencana pembangunan Living Laboratorium di UB, dimana para mahasiswanya akan turun bersama-sama membangun ekonomi desa. "Ke depan, kita akan perkuat kolaborasi dengan pihak UB," kata Menkop.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo memastikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh gerakan membangun Koperasi Merah Putih di seluruh desa di Indonesia.
"Ini program luar biasa, mengingat mayoritas rakyat tinggal di desa, serta kekayaan alam ada di desa, sehingga landasan ekonomi di desa harus dibangun," kata Rektor UB.
Kalau ekonomi di desa tumbuh, lanjut Rektor UB, maka para pemuda disana tidak harus keluar dari desanya atau pergi ke kota. "Jadi, pembangunan Koperasi Merah Putih itu sangat strategis dalam membangun ekonomi desa," kata Rektor UB.
Terlebih lagi, menurut Rektor UB, selama ini Universitas Brawijaya memang sangat concern terhadap pemberdayaan masyarakat pedesaan. "Kita ada beberapa program kampus yang bisa kita kerjasamakan dengan Kemenkop," kata Prof Widodo.
Misalnya, program Dokter Mengabdi, dimana mahasiswa kedokteran UB turun ke desa-desa dalam kerangka menyehatkan kehidupan masyarakat desa. Ada juga program Mahasiswa Membangun Desa, dimana sudah lebih dari 15 mahasiswa turun ke desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
"Ke depan, dengan segala sumber daya yang kita miliki, akan fokus pada pengembangan Kopdes Merah Putih. Bahkan, kita akan menghidupkan kembali mata kuliah perkoperasian," ujar Rektor UB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya