Dolar Amerika Serikat Melemah, Pasar Dikejutkan Tingginya Data PHK
Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Kamis (6/11). Hal ini terjadi setelah data menunjukkan pelemahan dalam pasar tenaga kerja, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga akhir tahun dari Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/11), Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk euro, turun 0,42% menjadi 99,70.
Baca Juga: Kanada Siapkan Regulasi Stablecoin Didukung Canadian Dolar
“Pelemahan dolar pagi ini sebagian besar sudah diantisipasi,” kata Analis Balas dan Makro Convera, Antonio Ruggiero.
Data menunjukkan perusahaan-perusahaan memangkas lebih pekerja hingga 150.000 di Oktober. Hal itu terjadi menyusul adopsi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan langkah penghematan biaya yang semakin agresif di AS.
Minimnya data resmi akibat shutdown pemerintah yang menjadi terpanjang dalam sejarah telah membuat investor semakin bergantung pada data ekonomi dari sektor swasta.
“Kurangnya data akibat penutupan pemerintah membuat investor terlalu optimistis terhadap ekonomi dari AS,” ujarnya.
Sebelumnya, The Fed menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini di tengah inflasi yang tetap tinggi dan perbedaan pandangan di antara pembuat kebijakan.
Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Nilai Suku Bunga Terlalu Ketat, Isyaratkan Pemangkasan di Desember
“Ketika laporan seperti layoff report muncul, hal itu dengan mudah memicu kekhawatiran di kalangan investor yang masih ragu terhadap ketahanan sentimen positif dolar. Kondisi ini mendorong aksi jual posisi, yang akhirnya menekan dolar,” tutur Ruggiero.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: