Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Naik Lagi, Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan

        Naik Lagi, Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas naik tajam pada perdagangan di Senin (10/11). Ia menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua minggu, setelah data ekonomi yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Selasa (11/11), Harga emas spot naik 2,8% menjadi US$4.111,39. Sementara emas berjangka meningkat 2,8% menjadi US$4.122,00.

        Baca Juga: Uni Eropa-China Punya Jalur Khusus Demi Amankan Pasokan Logam Tanah Jarang

        Kenaikan serupa terjadi pada logam mulia lainnya. Perak spot melonjak 4,5% menjadi US$50,46, platinum naik 2,4% menjadi US$1.582,50, dan palladium bertambah 3,1% menjadi US$1.422,79.

        “Data ekonomi yang lemah pekan lalu membuat pasar semakin bersikap dovish terhadap ekspektasi kebijakan dari The Fed. Kami masih bisa melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember,” kata Wakil Presiden dan Analis Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.

        Data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi kehilangan lapangan kerja pada Oktober. Hal itu terjadi terutama dalam sektor pemerintahan dan ritel. Selain itu, sentimen konsumen anjlok pada awal bulan ini karena kekhawatiran atas dampak ekonomi yang memburuk.

        Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi.

        Grant memperkirakan harga emas dapat bergerak di US$4.200–US$4.300 di 2025. Adapun ia juga optimistis bahwa tahun depan, komoditas ini akan menyentuh US$5.000.

        Baca Juga: Program Manjakan Konsumen, Mobil Lubricants Gelar Undian Berhadiah Emas dan Paket Liburan Keluarga Senilai Rp70 Juta

        Adapun Senat Amerika Serikat bergerak maju dengan rancangan undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintahan federal yang telah berlangsung selama 40 hari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: