Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat empat emisi baru sepanjang periode 10–14 November 2025, yang menambah variasi instrumen pendanaan di pasar modal sekaligus mengiringi lonjakan aktivitas transaksi.
Penerbitan dilakukan oleh PT Jakarta Lingkar Baratsatu, PT Toyota Astra Financial Services, dan PT Pegadaian dengan jadwal pencatatan bertahap pada 10, 11, dan 14 November 2025 di Jakarta.
Emisi pertama hadir pada Senin (10/11/2025) melalui pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK-EBA Syariah) BRI-MI Jakarta Lingkar Baratsatu.
Instrumen ini merupakan KIK-EBA Syariah pertama di Indonesia dan disusun dari sekuritisasi surat berharga ijarah atas pendapatan tol ruas JORR W1 milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu. Produk memperoleh peringkat idAAA dari PT Pefindo.
Pada Selasa (11/11/2025), BEI menambah instrumen pendapatan tetap lewat Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2025 dengan kupon tetap dan nilai pokok Rp1 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA(IDN), sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Penawaran berikutnya masuk pada Jumat (14/11/2025) melalui dua instrumen milik PT Pegadaian, yakni Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2025 dengan nominal Rp3,22 triliun dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2025 senilai Rp1,55 triliun. Pefindo menempatkan kedua instrumen tersebut pada peringkat idAAA dan idAAA(sy), dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat.
Baca Juga: BEI Setop Sementara Perdagangan Saham MGNA dan FPNI Usai Lonjakan Fantastis
Secara kumulatif, BEI mencatat 160 emisi obligasi dan sukuk dari 75 emiten sepanjang 2025 dengan nilai Rp187,10 triliun.
Total surat utang yang masih tercatat kini mencapai 654 emisi dengan nilai outstanding Rp534,00 triliun dan USD139,34 juta. Untuk SBN, terdapat 191 seri senilai Rp6.423,84 triliun dan USD352,10 juta.
Sementara itu, efek beragun aset di BEI tercatat tujuh emisi senilai Rp2,13 triliun.
Dari sisi perdagangan, indikator bursa menunjukkan perbaikan signifikan dalam sepekan. Rata-rata volume transaksi harian melonjak 99,35% menjadi 53,95 miliar saham dari 27,07 miliar pada pekan sebelumnya.
Nilai transaksi harian naik 33,04% menjadi Rp23,34 triliun, sedangkan frekuensi perdagangan bertambah 24,84% menjadi 2,7 juta kali. Kapitalisasi pasar tetap stabil di Rp15.316 triliun.
IHSG bergerak terbatas dan melemah 0,29% ke 8.370,436 dari posisi pekan lalu 8.394,590. Investor asing mencatat jual bersih Rp73,42 miliar pada perdagangan Jumat dan akumulasi sepanjang tahun mencapai Rp34,48 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Istihanah