Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MNC Asia (BHIT) Jual 1,68 Miliar Saham IATA, Ini Tujuannya

        MNC Asia (BHIT) Jual 1,68 Miliar Saham IATA, Ini Tujuannya Kredit Foto: MNC
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) tercatat melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT MNC Energy Investments Tbk (IATA). Sang pengendali itu menjual 1.680.000.000 lembar saham IATA atau setara 5,37% kepemilikan melalui transaksi pada 13 November 2025.

        Penjualan dilakukan pada harga Rp88 per saham. Dengan harga tersebut, BHIT berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp147,84 miliar dalam transaksi ini. 

        “Tujuan transaksi adalah untuk pengembangan usaha dengan mitra strategis dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar manajemen.

        Setelah transaksi rampung, kepemilikan BHIT di IATA merosot dari 24,21% menjadi 18,84%. Jumlah saham yang digenggam kini tersisa 5.891.473.566 lembar, turun dari sebelumnya 7.571.473.566 lembar.

        Baca Juga: Emiten Hary Tanoe (BHIT) Klaim Hanya Jadi Broker di Kasus Gugatan CMNP Rp119 Triliun

        Sebagai informasi tambahan, saham IATA pada perdagangan Selasa (18/11) pukul 10.40 WIB terpantau melemah -1,12% ke level Rp88. Namun, dalam sepekan terakhir IATA melesat 23,94% dan terbang 76% sepanjang tahun berjalan. 

        PT MNC Energy Investments Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi pada sektor energi. Melalui anak usahanya, PT Bhakti Coal Resources, MNC Energy mengelola sejumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. 

        Dari total izin tersebut, empat IUP telah memasuki tahap produksi, sementara empat lainnya dijadwalkan mulai beroperasi secara bertahap.

        Dengan cakupan sumber daya dan wilayah pertambangan yang luas, MNC Energy menargetkan pertumbuhan produksi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi, baik di pasar domestik maupun internasional, termasuk India, China, dan negara-negara ASEAN.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: