Kredit Foto: PTPP
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) merampungkan revitalisasi Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno–Hatta yang memperluas kapasitas layanan dan sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif lokal. Proyek senilai Rp1,3 triliun itu memasuki tahap akhir dan mulai beroperasi bertahap menjelang masa puncak libur Natal dan Tahun Baru 2025, sehingga diharapkan mampu mengurai kepadatan serta meningkatkan kenyamanan penumpang. Revitalisasi meningkatkan luas terminal dari 48.212 m² menjadi 68.168 m² dan mengangkat kapasitas dari 3 juta menjadi 8 juta penumpang per tahun.
Proyek yang berlangsung sejak 18 Februari 2019 hingga 30 April 2025 ini menjadi bagian dari penguatan infrastruktur konektivitas dan implementasi identitas budaya nasional sesuai agenda Asta Cita Pemerintah. Secara total, revitalisasi Terminal 1 mendorong kapasitas Bandara Soekarno–Hatta dari 9 juta menjadi 24 juta penumpang per tahun.
CEO InJourney Airports, Muhammad Rizal Pahlevi, mengapresiasi penyelesaian pekerjaan PTPP. “Team PP hebat!” ujarnya, menilai pengerjaan berlangsung sesuai target dan menjawab kebutuhan bandara modern. Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia, Faik Fahmi, menyampaikan apresiasi serupa. “Terima kasih untuk PT PP yang sangat membantu percepatan pengoperasian T1C dengan baik dan tepat waktu. PP = Pasti Paten,” katanya.
Baca Juga: PTPP Genjot Proyek Patimban Rp5,48 Triliun, Progres Hampir 73%
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyebut revitalisasi membawa pembaruan menyeluruh pada layanan penumpang. “PTPP melakukan beautifikasi bangunan, modernisasi interior, serta aktivasi kembali sistem utilitas dan peralatan utama. Terminal 1C kini tampil lebih luas, modern, efisien, dan siap melayani lonjakan kebutuhan transportasi udara nasional,” ujar Joko.
Salah satu elemen desain paling menonjol adalah pemasangan plafon rotan sintetis bermotif batik pada area komersial terminal. Material yang ramah lingkungan ini dirakit oleh lebih dari 200 pengrajin dari Tangerang, Serang, dan Cirebon yang memproduksi 1.785 modul secara manual dalam kurang dari 25 hari. Motif batik Truntum, Kawung, dan Samar dipilih untuk menghadirkan nuansa heritage dalam ruang publik bandara.
Baca Juga: PTPP Bangun Jalan Kompleks Yudikatif IKN Senilai Rp1,9 Triliun
Inovasi tersebut berdampak langsung pada ekonomi kreatif lokal melalui pembukaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas produksi UMKM rotan, serta penguatan rantai pasok industri kreatif. PTPP menekankan bahwa aspek budaya dan keberlanjutan menjadi fokus dalam penyelesaian terminal baru ini.
Joko menjelaskan bahwa revitalisasi Terminal 1C memiliki tantangan tinggi karena bangunan yang berusia lebih dari 40 tahun serta pelaksanaan konstruksi yang harus berjalan berdampingan dengan operasional bandara. “Kami memastikan seluruh pekerjaan berjalan tanpa mengganggu layanan bandara, sembari menjamin keandalan infrastruktur sesuai regulasi penerbangan yang berlaku,” ujarnya.
PTPP menegaskan komitmennya sebagai kontraktor nasional unggulan dalam menghadirkan infrastruktur modern yang berakar pada identitas budaya Indonesia. “Revitalisasi Terminal 1C adalah representasi kemampuan Indonesia untuk membangun bandara yang fungsional, efisien, dan sarat nilai budaya,” tutup Joko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: