Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Turun, Trump Dorong Kesepakatan Damai Ukraina-Rusia

        Harga Minyak Turun, Trump Dorong Kesepakatan Damai Ukraina-Rusia Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak dunia melemah pada Kamis (20/11). Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong kesepakatan damai untuk mengakhiri perang dari Rusia-Ukraina.

        Dilansir dari Reuters, Jumat (21/11), Brent Crude ditutup turun 0,2% ke US$63,38. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,5% dan berakhir di US$59,14.

        Baca Juga: Dua Dekade Jelang 100 Tahun, SLB Pacu Inovasi di Industri Migas Indonesia

        AS mendorong proposal perdamaian yang mencakup konsesi wilayah dari Ukraina ke Rusia. Ia juga mencakup serta pengurangan kekuatan militer dari Ukraina.

        Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. mengatakan akan meninjau proposal tersebut dan berdiskusi lebih lanjut dengan Amerika Serikat.

        Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn menyatakan banyak pihak memperkirakan proposal ini akan langsung ditolak Zelenskiy. Menurutnya, pertanyaan terbesar saat ini adalah apakah sanksi akan diberlakukan atau justru ditunda.

        Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap perdagangan dengan perusahaan minyak dari Rusia, Rosneft dan Lukoil.

        Dari Amerika Serikat, data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan, mencerminkan peningkatan aktivitas kilang akibat marjin yang kuat dan tingginya permintaan ekspor minyak dari AS.

        Baca Juga: Pertamina Kolaborasi dengan Siswa SMA dan SMK, Wujudkan Program Enduro Entrepreneurship Lewat Ganti Oli Gratis

        Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah turun 3,4 juta barel menjadi 424,2 juta barel pada pekan yang berakhir 14 November. Namun analis mencatat bahwa persediaan bensin dan distilat meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, yang mengindikasikan perlambatan konsumsi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: