Ray Dalio: Tak Macam Emas, Bitcoin Belum Dapat Menjadi Cadangan Negara
Kredit Foto: Unsplash/ Bermix Studio
Pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio menilai bitcoin memiliki sejumlah kelemahan sebagai penyimpan nilai dibandingkan emas, terutama dalam konteks stabilitas jangka panjang dan penggunaannya oleh bank sentral.
Dalio mengatakan siapa pun yang memiliki akses internet dapat menyimpan bitcoin secara mandiri namun tetap bergantung pada pihak lain, termasuk jaringan global mesin yang memproses transaksi. Menurutnya, ketergantungan ini membuat bitcoin rentan dalam situasi krisis ekstrem.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok, Apa Pemicu Koreksi Dalam?
Ia kembali menyampaikan keraguannya terhadap kemampuan bitcoin untuk bertahan dalam jangka panjang atau digunakan oleh negara-negara besar sebagai mata uang cadangan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan menjaga stabilitas ekonomi.
“Saya pikir masalah bitcoin adalah tidak akan menjadi mata uang cadangan bagi negara-negara besar karena bisa dilacak dan secara konseptual dapat dikendalikan atau diretas, misalnya melalui komputasi kuantum,” kata Dalio, dilansir Senin (24/11).
Meski teknologi komputasi kuantum yang mampu menembus enkripsi bitcoin masih memerlukan waktu bertahun-tahun, ia menyebut sudah ada dorongan dalam industri untuk mengambil langkah pencegahan, seiring perusahaan teknologi yang mengumumkan terobosan dalam bidang tersebut, seperti Google.
Dalio juga menyoroti bahwa transaksi bitcoin tercatat dalam buku besar publik yang bisa diakses siapa saja sehingga pelacakan pergerakan dana menjadi relatif mudah jika identitas pemilik dompet digital diketahui, kecuali jika menggunakan teknik penyamaran seperti coin mixers.
Menurut Dalio, emas di sisi lain memiliki keunggulan sebagai penyimpan nilai karena dapat disimpan secara fisik tanpa bergantung pada infrastruktur pihak lain.
Baca Juga: Indonesia-Afrika Selatan Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Investasi
Meski demikian, ia menilai bitcoin dan emas sama-sama tergolong sebagai aset keras (hard currency) karena nilainya tidak dapat didepresiasi melalui pencetakan uang oleh pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar