Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Menguat Jelang Thanksgiving, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

        Wall Street Menguat Jelang Thanksgiving, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street memperpanjang reli pada perdagangan di Rabu (26/11). Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

        Dilansir dariĀ Reuters, Kamis (27/11), Dow Jones Industrial Average naik 0,67% ke 47.427,12. S&P 500 menguat 0,69% ke 6.812,61. Sementara Nasdaq Composite naik 0,82% ke posisi 23.214,69.

        Baca Juga: Borong Saham TPIA, Presdir Chandra Asri Habiskan Rp3,2 Miliar

        Ketiga indeks membukukan kenaikan selama empat hari berturut-turut, setelah investor mengesampingkan kekhawatiran terhadap valuasi tinggi saham teknologi yang sempat menekan pasar pada pekan lalu.

        Nvidia melaporkan kinerja kuartalan yang solid dan proyeksi positif ke depan. Optimisme tersebut diperkuat oleh Dell Technologies. Perusahaan tersebut merilis prakiraan pendapatan kuartal keempat di atas ekspektasi pasar.

        CEO Horizon Investment Services, Chuck Carlson menyampaikan bahwa volume perdagangan relatif lebih rendah menjelang libur dari Thanksgiving. Hal itu juga biasanya disertai peningkatan optimisme dari investor ritel.

        Selain itu, pasar dalam beberapa hari terakhir kembali bertaruh bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember. Faktor ini dinilai menjadi pendorong utama reli pasar.

        Laporan Beige Book The Fed dinilai tidak banyak mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar keuangan saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 84,9%.

        Saham maskapai penerbangan mencatat penguatan signifikan seiring dengan meningkatnya volume perjalanan pada periode tersibuk dalam setahun. Lalu lintas penerbangan dinilai sebagai indikator kesehatan daya beli konsumen, yang menjadi sentimen positif menjelang musim belanja akhir tahun.

        Sebaliknya, prospek sektor ritel masih beragam. Walmart dan Target memberikan panduan kinerja yang bervariasi, meskipun proyeksi belanja liburan tahun ini diperkirakan akan melampaui US$1 triliun.

        Data ekonomi menunjukkan pesanan barang modal inti melampaui konsensus pada September. Capaian tersebut menandakan belanja modal perusahaan lebih kuat dari perkiraan, meski data tersebut tertunda akibat dampak penutupan pemerintahan.

        Baca Juga: KMDS Bakal Sebar Dividen Interim Rp16 per Saham, Cair Desember!

        Di sisi lain, klaim awal tunjangan pengangguran tercatat di bawah ekspektasi, namun klaim lanjutan terus meningkat, mengindikasikan melemahnya penilaian konsumen terhadap kondisi pasar tenaga kerja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: