Kredit Foto: InJourney
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Martini M. Paham, mengungkapkan kualitas dan keberlanjutan akan menjadi aspek yang menjamin masa depan pariwisata Indonesia.
Sehingga selain mengejar pertumbuhan kunjungan wisatawan, pemerintah juga akan menitikberatkan pengembangan pariwisata Indonesia pada dua aspek tersebut.
Baca Juga: Kemenko Perekonomian Tunjukkan Peningkatan Signifikan dalam Kerja Sama Luar Negeri
Ini disampaikan Martini pada Wonderful Indonesia Outlook 2025/2026 bertema "Quality Sustains Future" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Acara yang dihadiri lebih dari 100 perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pelaku industri, akademisi, komunitas, dan media ini menjadi momentum peluncuran dokumen Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 oleh Kemenpar bersama Bank Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas.
Dokumen komprehensif tersebut terdiri dari lima bab yang memotret lanskap pariwisata global dan nasional, implementasi pariwisata berkualitas di lima Destinasi Pariwisata Prioritas dan tiga Destinasi Pariwisata Regeneratif, analisis tren pariwisata terkini, serta proyeksi dan arah pembangunan pariwisata Indonesia ke depan.
Secara garis besar, dokumen ini memuat proyeksi, tren, isu utama, serta temuan implementasi pariwisata berkualitas yang diharapkan menjadi pedoman dalam penyusunan kebijakan nasional.
“Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 bukan sekadar dokumen proyeksi, melainkan wujud komitmen bersama untuk bergerak dalam satu koridor menuju pariwisata Indonesia yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan,” kata Martini, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Kamis (27/11).
Melalui semangat kolaborasi yang terbangun dalam Wonderful Indonesia Outlook 2025/2026, Kemenpar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Dalam sesi diskusi, narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas dan Bank Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan kompetitif, dengan fokus pada konservasi lingkungan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Diskusi juga menyoroti prospek pariwisata Indonesia pada 2026 dan urgensi analisis lingkungan strategis.
Co-Founder Traveloka, Albert, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap visi pariwisata berkelanjutan Indonesia. Ia menilai sektor pariwisata sepanjang tahun ini menunjukkan geliat positif seiring meningkatnya kedatangan wisatawan mancanegara dan nusantara, serta tumbuhnya minat ke berbagai destinasi.
“Kami melihat peluang besar untuk memperkuat kontribusi ekonomi sektor pariwisata melalui kolaborasi erat antara pemerintah, mitra, dan komunitas, termasuk peningkatan akses, percepatan adopsi digital, serta penyediaan pengalaman perjalanan yang inklusif dan berkesan,” ujar Albert.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: