Hukumonline Rayakan Seperempat Abad, Luncurkan Buku dan Tegaskan Diri Sebagai Pionir Legal-Tech Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Dalam rangka memperingati usia ke-25 tahunnya, Hukumonline mengadakan peluncuran resmi buku bertajuk Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline.
Publikasi ini berfungsi sebagai dokumentasi yang komprehensif mengenai kontribusi perjalanan mereka dalam membuka akses ke ranah hukum, memperluas literasi hukum bagi masyarakat, serta memimpin upaya transformasi teknologi hukum (legal-tech) di Indonesia.
Acara peluncuran buku ini sekaligus menjadi penanda refleksi atas kontribusi signifikan yang telah diberikan Hukumonline sejak pertama kali didirikan pada masa Reformasi 1998. Pada periode tersebut, tantangan besar yang dihadapi adalah kurangnya literasi hukum dan sulitnya mendapatkan akses terhadap regulasi. Situasi inilah yang melatarbelakangi lahirnya Hukumonline sebagai pelopor keterbukaan informasi hukum di Tanah Air.
Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, dalam sambutan yang dimuat di buku "Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline", menyatakan bahwa Hukumonline telah hadir di tengah masyarakat sebagai mitra yang dapat dipercaya dan sumber rujukan solusi bagi praktisi hukum, akademisi, maupun masyarakat luas.
“Lebih dari sekadar portal berita hukum, Hukumonline telah membuktikan dirinya sebagai ekosistem hukum digital terdepan di Indonesia,” ujar Yusril.
Baca Juga: Sidang KPPU Perkara Fintech P2P Lending, Saksi Ahli Soroti Hukum Persaingan
Ia menekankan bahwa dengan inovasi dan komitmennya, Hukumonline berhasil menjembatani kesenjangan antara masyarakat dan dunia hukum. Termasuk dalam hal menghadirkan pusat data hukum digital terbesar di Tanah Air,yang perjalanannya juga dituangkan dalam buku "Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline".
Di bawah komando Almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf sebagai salah satu pendiri, Hukumonline mulai menjejakkan eksistensi sebagai platform penyedia database hukum terlengkap di Indonesia. Semuanya berawal pada 14 Juli 2000, ketika situs Hukumonline mulai dipublikasikan. Hukumonline pun pada masa awalnya, meluncurkan produk berupa CD-ROM Kepailitan yang berisi 300 putusan sepanjang tahun 1998-2000.
Selama 25 tahun, Pusat Data Hukumonline berkembang dari proyek digitalisasi awal Undang-Undang dan regulasi pemerintah menjadi pusat data hukum digital paling komprehensif di Indonesia. Saat ini, Pusat Data Hukumonline memiliki koleksi lebih dari 76.000 Peraturan Pusat, 266.000 Peraturan Daerah, 549.000 Putusan, 6.000 Preseden, 5.000 terjemahan peraturan, serta 1.500 Peraturan Konsolidasi. Koleksi tersebut senantiasa diperbarui dan dapat diakses secara online.
"Melalui keterbukaan informasi hukum, Hukumonline berkontribusi langsung dalam membuka jalan menuju keadilan. Hak publik untuk tahu dan memahami hukum adalah bagian fundamental dari demokrasi yang sehat," ujar Chief Executive Officer Hukumonline, Arkka Dhiratara, dalam acara peluncuran buku "Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline" di Ashley Tanah Abang, Jakarta.
Sementara itu Hakim Agung, Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung, Syamsul Maarif mengungkapkan bahwa Hukumonline memperlihatkan dampak nyata disrupsi terhadap profesi dan praktik hukum di berbagai sektor. Ia mengungkapkan, dalam babak baru ini, Hukumonline tidak hanya beradaptasi, tetapi memimpin transformasi profesi dan praktik hukum.
"Ini adalah cetak biru tentang bagaimana sebuah gagasan dapat menjadi kekuatan pendorong di balik sebuah transformasi hukum di Indonesia," ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, itulah sebabnya, di era teknologi, hukum yang cerdas, adaptif, dan inklusif, adalah masa depan yang tak terhindarkan.
Lebih lanjut menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, di tengah disrupsi teknologi digital, Hukumonline tampil menjadi salah satu perusahaan pers yang sehat secara keuangan, dan bahkan mampu berkembang. Ia menuturkan, rahasianya terletak pada adopsi teknologi baru, keberanian berinovasi, serta menjaga kualitas informasi.
Baca Juga: Membedah Status Hukum LPEI: Antara Keuangan Negara dan Keuangan Lembaga
"Ini kunci keunggulan Hukumonline, sampai kemudian melahirkan AIlex yang merupakan AI generatif hukum pertama," ujar Nezar. Sejak diluncurkan pada 2024, Allex telah digunakan oleh lebih dari 3.000 pengguna dari lebih 450 perusahaan di Indonesia. Sebanyak lebih dari 300.000 pertanyaan telah dijawab oleh AIlex, dengan tingkat kepuasan mencapai 4,7 dari skala 5.
Ia pun menyebut bahwa buku "Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline" dengan kisah lengkap perjalanan Hukumonline, menyajikan "dapur mesin" dari sebuah media yang kreatif dan terpercaya.
Peluncuran buku "Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline" menjadi bagian dari penyelenggaraan rangkaian acara Legal Clinic Awards 2025, sebuah ajang prestisius bagi para penulis di rubrik Klinik Hukumonline.
Dalam peluncuran tersebut, Chief Executive Officer Hukumonline, Arkka Dhiratara melakukan penyerahan buku secara simbolis kepada Plt. Wakil Jaksa Agung, Asep N. Mulyana, para mitra Hukumonline, serta keluarga Almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: