STEM Prasmul melalui ICDEC Gandeng High Tech NL, Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Semikonduktor Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Di era digital, semikonduktor menjadi fondasi utama berbagai teknologi modern. Laporan Semiconductor Industry Association SIA mencatat bahwa pada tahun 2023, peran industri semikonduktor di dunia terus berkembang; chip semakin melekat pada teknologi penting sehari-hari sehingga mendorong inovasi masa depan.
Sepanjang tahun lalu saja, lebih dari 1 triliun semikonduktor terjual secara global, menegaskan posisi industri ini sebagai tulang punggung ekonomi digital serta pentingnya kesiapan negara berkembang seperti Indonesia untuk mengambil peran strategis dalam rantai nilai global.
Sebagai teknologi frontier yang menentukan daya saing inovasi di masa depan, industri semikonduktor kini memasuki fase akselerasi, didorong oleh tren AI, Internet of Things (IoT), dan automasi industri. Namun, kompetensi di bidang desain chip masih menjadi tantangan besar bagi banyak negara karena memerlukan talenta highly-skilled, riset yang berkesinambungan, serta akses ekosistem teknologi tingkat lanjut.
Dalam konteks inilah Indonesia perlu memperkuat kapasitas nasional melalui kolaborasi internasional yang tepat sasaran, termasuk membangun kemitraan dengan pusat teknologi dunia.
Baca Juga: Wamen ESDM: 95% Sampah Hilang, 24 Raksasa Teknologi Siap Eksekusi PLTSa
Fakultas Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika (STEM) Universitas Prasetiya Mulya melalui konsorsium Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) pun mejawab tantangan tersebut dengan resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan High Tech NL, asosiasi teknologi canggih terkemuka di Belanda.
Penandatanganan berlangsung dalam Forum Semicon di Munich, Jerman (19/11), dan menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ekosistem semikonduktor serta teknologi frontier Indonesia, khususnya melalui pengembangan talenta dan peningkatan kapasitas SDM high tech.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Permata Nur M.R., Ph.D., Dekan Fakultas STEM Universitas Prasetiya Mulya sekaligus Vice Chairman ICDEC, mewakili komunitas desain chip Indonesia yang tengah berkembang pesat.
Sementara, High Tech NL diwakili oleh Eric- Mark Huitema, Director High Tech NL, didukung jejaring industri teknologi Belanda yang meliputi semikonduktor, kecerdasan buatan, sistem cerdas, dan teknologi elektronik industri.
Penandatanganan ini turut disaksikan oleh perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Melalui MoU ini, ICDEC dan High Tech NL berkomitmen memperkuat kolaborasi strategis dalam pengembangan talenta Indonesia di bidang desain dan teknologi semikonduktor, pengembangan pasar bersama, riset dan inovasi lokal, serta pembangunan ekosistem teknologi yang berdaya saing global.
Lingkup kerja sama mencakup penguatan akses pasar, pembangunan ekosistem bersama, inisiasi riset strategis bagi kebutuhan Indonesia, serta fasilitasi akses terhadap teknologi dan fasilitas industri Belanda untuk kegiatan desain, prototyping, hingga pengujian.
Baca Juga: Transformasi Teknologi Jadi Elemen Penting Tingkatkan Daya Saing Industri Keramik
Dalam sambutannya, Permata Nur M.R., Ph.D., menegaskan pentingnya kolaborasi ini bagi masa depan teknologi Indonesia, “Kolaborasi dengan High Tech NL memberi Indonesia peluang nyata untuk masuk lebih dalam ke rantai nilai global semikonduktor. Ini adalah momentum penting bagi penguatan kapasitas talenta dan teknologi nasional. Dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Republik Indonesia sangatlah krusial," kata dia.
Sementara itu, Eric-Mark Huitema, Director High Tech NL, menyampaikan, "Kami percaya Indonesia memiliki potensi yang besar. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan koneksi industri dan berbagi pengalaman, sehingga kita dapat tumbuh bersama dalam ekosistem teknologi canggih dunia," ujar dia.
MoU ini juga mencakup pembentukan tata kelola bersama melalui Joint Steering Committee (JSC) dan sejumlah working group tematik, antara lain IC Design, MPW/Prototyping, Talent Development, Product Prototyping, dan Market Development. Struktur ini memastikan kolaborasi berjalan terarah, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi kedua pihak.
Dengan penandatanganan MoU ini, Universitas Prasetiya Mulya melalui Fakultas STEM dan konsorsium ICDEC menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia.
Kolaborasi dengan High Tech NL diharapkan menjadi pengungkit bagi lahirnya generasi baru insinyur dan inovator Indonesia yang mampu bersaing di panggung internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: