Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menperin Akui Indonesia Masih Bergantung Pada Impor Komponen Otomotif

        Menperin Akui Indonesia Masih Bergantung Pada Impor Komponen Otomotif Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai keberhasilan ekspansi industri otomotif bergantung pada daya saing komponen nasional tidak terkecuali di sektor IKM (Industri Kecil Menengah).

        Kader Partai Golkar itu menyebut kapasitas produksi nasional, sebesar apa pun, tidak akan optimal tanpa ekosistem pemasok lokal yang siap memenuhi standar kualitas industri.

        "Negara-produsen otomotif besar menunjukkan satu pola, yaitu IKM komponen yang kuat, terstruktur, memiliki kontrak jangka panjang, transfer teknologi, dan pembinaan kualitas berkelanjutan. Model seperti ini yang dapat terus-menerus mendukung upaya kita agar produksi di pabrik-pabrik otomotif bisa lebih efisien menurunkan biaya produksi, menekan ketergantungan impor, dan juga meningkatkan daya saing global mereka," katanya.

        Ia mencatat Data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) ada 1.412 unit usaha IKM komponen alat angkut yang tersebar di berbagai sentra, mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga DI Yogyakarta.

        Baca Juga: Regulasi hingga Pembiayaan Hijau, Ini Strategi Pemerintah Dorong Industri Ramah Lingkungan

        IKM tersebut memproduksi komponen bodi dan sasis, knalpot, interior dan aksesori, komponen plastik dan karet, hingga produk modifikasi dan pendingin radiator.

        "Keberagaman ini mencerminkan fondasi kemampuan produksi domestik yang siap mendukung kebutuhan pabrikan otomotif nasional," tambahnya.

        Kontribusi IKM juga telah terbukti melalui Program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Dari total 274 pemasok komponen otomotif untuk program tersebut, sebanyak 51 merupakan IKM nasional.

        Meski demikian, Menperin menegaskan terdapat sejumlah tantangan strategis yang harus diatasi. Banyak IKM masih mengalami keterbatasan modal untuk modernisasi peralatan produksi, kesenjangan teknologi antara pemasok lokal dan industri besar, hingga perbedaan sistem manajemen mutu, sertifikasi, dan standar audit.

        Baca Juga: Cara Mengukur Kesehatan Sektor Otomotif Nasional, Jangan Hanya Dilihat Seberapa Banyak Pameran Diadakan

        Selain itu, kapasitas produksi belum sepenuhnya konsisten dalam skala besar, dan akses informasi kebutuhan komponen dari produsen utama masih terbatas.

        Di tengah upaya memperkuat rantai pasok, Indonesia masih menghadapi tantangan tingginya impor komponen otomotif.

        Pada periode Januari–September 2025, impor otomotif tercatat sebesar USD 8,26 miliar, dengan lonjakan impor komponen mencapai lebih dari 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: