Kredit Foto: ASM
PT Anugerah Samudera Madanindo (PT ASM), perusahaan konstruksi kelautan berbasis di Semarang, mencatat kiprah signifikan dalam pengerjaan berbagai proyek strategis berskala nasional sejak berdiri pada 2021.
Perusahaan ini menangani pembangunan infrastruktur maritim dan industri mulai dari Pelabuhan Patimban, Central Java Coal-Fired Power Plant (Batang), hingga proyek industri petrokimia LINE Project. Kapasitas tersebut menegaskan posisi PT ASM sebagai kontraktor kelautan nasional yang kompetitif dengan jangkauan proyek dari Sumatera hingga Papua.
Direktur Utama PT ASM, Faris Muhammad Abdurrahim, menyampaikan bahwa perusahaan berhasil memperluas operasional secara konsisten meski berpusat di Semarang.
“Meskipun berpusat di Semarang, jangkauan proyek PT ASM telah meluas dari barat hingga timur Indonesia. Hal ini membuktikan kapasitas ASM bukan hanya sebagai kontraktor kelautan nasional yang andal dan kompetitif, tetapi juga sebagai perusahaan yang memberikan dampak ekonomi nyata melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas tenaga lokal di berbagai daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Perusahaan Indonesia dan Dubai Luncurkan Proyek Tokenisasi Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Dunia
PT ASM juga menangani proyek pemeliharaan alur pelayaran di pelabuhan vital seperti Pelindo Dumai dan alur sungai di Satui. Sejumlah kontrak tersebut memperkuat rekam jejak perusahaan dalam menangani pekerjaan pelayaran, perairan, dan infrastruktur industri yang membutuhkan kompetensi teknis tinggi.
Faris menjelaskan bahwa profesionalisme dalam konstruksi kelautan tidak hanya ditentukan oleh eksekusi proyek, melainkan juga oleh tata kelola dan standar manajemen. Ia dan rekannya, Hendi Setiawan, menghabiskan lebih dari satu dekade berkarier di perusahaan konstruksi kelautan berbasis di Singapura sebelum mendirikan PT ASM. Pengalaman tersebut menjadi fondasi dalam membangun sistem manajemen modern yang adaptif terhadap tuntutan industri global.
Sejak 2023, perusahaan memperluas standar operasionalnya melalui serangkaian sertifikasi ISO, meliputi ISO 45001:2018 untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu, dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
“Proses sertifikasi tingkat internasional ini diterima melalui proses audit internal dan eksternal yang ketat. PT ASM menggandeng lembaga sertifikasi internasional yang memiliki rekam jejak panjang dalam verifikasi sistem manajemen,” kata Faris.
Baca Juga: Investasi Meningkat, Proyek Waste to Energy Diprediksi Makin Dilirik Investor Global
Quality Management Team PT ASM, Hermawan, menambahkan bahwa implementasi berkelanjutan menjadi tantangan utama. Ia menegaskan bahwa sertifikasi hanyalah langkah awal.
“Mutu pekerjaan yang terukur, keselamatan pekerja yang menjadi prioritas, kepedulian lingkungan, integritas dan transparansi dalam setiap transaksi,” ujarnya.
Untuk memastikan konsistensi tersebut, perusahaan menanamkan nilai-nilai DREAMS (Decent, Resolute, Excellent, Adept, Manner, Succeed) sebagai fondasi budaya kerja.
Nilai DREAMS diterapkan dalam seluruh aktivitas operasional untuk memastikan profesionalisme di setiap proyek. Dengan mengintegrasikan standar ISO dan budaya internal tersebut, PT ASM menegaskan bahwa standar internasional bukan sekadar label, tetapi bagian dari sistem kerja yang dijalankan sehari-hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: