Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Soroti Mismatch EBT, Super Grid Jadi Solusi

        PLN Soroti Mismatch EBT, Super Grid Jadi Solusi Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam percepatan energi terbarukan di Indonesia bukan hanya soal pembangunan pembangkit, tetapi kesenjangan lokasi antara sumber potensi EBT dan pusat kebutuhan listrik nasional.

        Vice President Hydro Energy PLN, Ardian Inka Resa, menyebut mismatch tersebut sebagai isu fundamental yang harus segera ditangani.

        Menurut Ardian, banyak potensi energi terbarukan berada jauh dari wilayah dengan kebutuhan konsumsi tertinggi.
        “Tantangan terbesarnya adalah mismatch antara lokasi yang memiliki sumber potensi EBT dengan epicenter demand-nya. Demand itu ada di Jawa, tetapi potensinya tidak sebanyak itu,” ujarnya dalam Warta Ekonomi Energy Outlook di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

        Baca Juga: KEEN Menang Tender PLTS Tobelo 10 MW dari PLN

        Untuk menjembatani kesenjangan itu, PLN sedang menyiapkan pembangunan Green Enabling Super Grid, jaringan transmisi besar yang akan menghubungkan pulau-pulau utama di Indonesia dengan teknologi HVDC agar transfer energi efisien dan minim kehilangan daya.

        “Pemerintah mencanangkan pembangunan Green Enabling Super Grid yang akan menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Nusa Tenggara,” jelas Ardian.

        Ardian menegaskan bahwa tanpa penguatan transmisi, transisi energi tidak mungkin tercapai.
        “Transisi energi ini membutuhkan transmisi. Tidak akan ada transisi tanpa transmisi,” tegasnya.

        Selain transmisi, PLN juga harus menghadapi tantangan intermitensi dari energi surya dan angin yang porsinya akan meningkat signifikan dalam RUPTL 2025–2034. Penggunaan battery energy storage system (BESS), pumped storage, dan pengembangan smart grid menjadi kunci menjaga stabilitas sistem.

        Baca Juga: Dukung Pemulihan Bencana Aceh, PLN Icon Plus Sediakan Internet dan Listrik Gratis

        “Intermitensi dan fleksibilitas jaringan ini harus didukung smart grid dan storage. Ini yang menjadi backbone untuk mendukung transisi energi,” papar Ardian.

        PLN menilai tantangan tersebut memerlukan dukungan pendanaan dan kolaborasi lintas sektor.
        “Project-project EBT membutuhkan investasi tinggi sehingga secara financing-nya harus kuat. Kami perlu dukungan semua pihak,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: