Laporan Soal Risiko Stablecoin Banjir Kritik Elite Kripto: Bank Takut Kehilangan Power
Kredit Foto: Istimewa
Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan yang menguraikan risiko utama dari adopsi stablecoin. Namun hal tersebut memicu kritik dari sejumlah tokoh industri kripto global.
IMF dalam laporannya menegaskan bahwa penggunaan stablecoin dalam skala luas berpotensi mengganggu kontrol pemerintah terhadap kebijakan moneter. Laporan tersebut menyoroti kekhawatiran yang juga disampaikan oleh banyak bank sentral dan lembaga internasional lainnya mengenai ancaman stablecoin terhadap kedaulatan mata uang nasional.
Baca Juga: Soroti RUU P2SK, Nanovest Minta Regulasi Kripto Lebih Adil dan Transparan
Namun peringatan lembaga tersebut mendapat tanggapan keras dari pelaku industri kripto. Chief Business Officer Gate.io, Kevin Lee misalnya mengatakan stabilitas memang menjadi fokus bank sentral, namun narasi risiko substitusi dianggap terlalu sempit.
“Private stablecoins dan mata uang digital bank sentral dapat hidup berdampingan,” katanya, dilansir Senin (8/12).
Adapun Co-founder Huma.Finance, Erbil Karaman juga menilai manfaat stablecoin jauh lebih besar dibanding kekhawatiran yang disampaikan oleh IMF.
“Laporan ini tidak mengakui bahwa mayoritas masyarakat hidup dalam ekonomi fiat yang sangat tidak stabil,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sistem keuangan terpusat telah gagal melindungi banyak orang selama puluhan tahun sehingga mereka beralih ke stablecoin sebagai bentuk pembebasan finansial.
Kritik juga datang dari Pendiri Grupo Salinas, Ricardo Salinas Pliego. Ia menilai kampanye anti-crypto dari pemerintah dan institusi sebagai tanda ketakutan mereka akan kehilangan kekuasaan dalam sistem moneter.
Baca Juga: Taiwan Bidik Peluncuran Stablecoin Lokal Pertama di 2026
“Bank dan establishment takut kehilangan kekuasaan dan uang yang mereka kuasai selama berabad-abad. Itulah inti dari kampanye melawan crypto dan bitcoin,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: