Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Melemah, Investor Saham Khawatirkan Deflasi China

        Bursa Asia Melemah, Investor Saham Khawatirkan Deflasi China Kredit Foto: Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mayoritas Bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan di Rabu (10/12). Investor tengah menyoroti kondisi ekonomi hingga ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara China dan Jepang.

        Dilansir Kamis (11/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa China menjadi sosortan dalam perdagangan kali ini:

        • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,42% ke 25.540,78
        • CSI 300 (China): Turun 0,14% ke 4.591,83
        • Shanghai Composite (China): Turun 0,23% ke 3.900,50
        • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,10% ke 50.602,80
        • Topix (Jepang): Naik 0,12% ke 3.389,02
        • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,21% ke 4.135,00
        • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,39% ke 935,00

        Sebagian besar saham melemah karena investor berhati-hati menjelang keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve). Investor percaya bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga, namun mereka tengah mewaspadai kemungkinan munculnya sinyal hawkish yang dapat menahan risiko lebih lanjut.

        Dari China, data pemerintah menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik secara tahunan pada November. Inflasi indeks harga produsen (PPI) kembali terkontraksi untuk bulan ke-38. Data tersebut menandakan tekanan deflasi masih kuat dan meningkatkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan menuju 2026.

        Komitmen Politburo China untuk menggulirkan stimulus fiskal tambahan dalam beberapa bulan mendatang belum mampu memberikan dukungan langsung pada pasar saham dari China.

        Dari Jepang, data menunjukkan inflasi harga produsen (PPI) tetap tinggi pada November. Hal tersebut memicu spekulasi lebih lanjut terkait dengan kenaikan suku bunga dari Bank of Japan (BOJ).

        Baca Juga: Pengendali Serok Saham INKP Senilai Rp349,99 Miliar

        Ketegangan geopolitik juga menjadi sorotan menyusul memanasnya hubungan dari China-Jepang. Selain Taiwan, kedua negara juga saling melemparkan manuver kontroversial usai adanya pengarahan radar ke pesawat militer dari Jepang oleh China.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: