Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penggunaan Market Order Naik Hampir 100%, BEI Ungkap Transaksi Harian Tembus Rp1 Triliun

        Penggunaan Market Order Naik Hampir 100%, BEI Ungkap Transaksi Harian Tembus Rp1 Triliun Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kenaikan signifikan penggunaan market order sepanjang 2025, dipicu dorongan bursa untuk meningkatkan kualitas transaksi dan mempercepat proses perdagangan saham.

        Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa market order semakin diminati investor karena dapat dieksekusi langsung pada harga terbaik yang tersedia tanpa perlu menetapkan harga terlebih dahulu. Kemampuan eksekusi cepat ini membuat proses jual-beli lebih sederhana dan responsif terhadap perubahan harga yang dinamis.

        “Yang menunjukkan banyak investor terbantu dengan adanya fitur market order untuk eksekusi order yang lebih optimal,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (12/12/2025).

        Baca Juga: BEI: Market Order Jadi Fitur Favorit Investor, Eksekusi Lebih Cepat dan Responsif

        Data BEI menunjukkan pemanfaatan market order pada Januari–Agustus 2025 mencapai rata-rata 4,23 persen dari total pesanan yang matched. Pada Agustus 2025, nilai transaksi melalui fitur tersebut bahkan menembus lebih dari Rp1 triliun per hari. Dibandingkan 2024, penggunaannya melonjak 98,5 persen, mencerminkan ketertarikan investor pada metode eksekusi yang lebih cepat.

        Jeffrey memaparkan BEI menyediakan dua jenis pesanan transaksi, yakni market order dan limit orderMarket ordermemiliki prioritas tertinggi karena langsung diperdagangkan sesuai harga terbaik di sistem, sementara limit ordermengharuskan investor menentukan harga dan masuk antrean hingga terjadi kecocokan.

        Menurut dia, market order memberi keunggulan bagi investor yang ingin menangkap momentum harga, terutama pada saham yang berpotensi mengalami gap up atau gap down. Penggunaan fitur ini juga meningkat pada periode initial public offering (IPO), ketika volatilitas harga pada sesi awal perdagangan lebih tinggi.

        Baca Juga: BEI Siap Kawal Rencana Merger BUMN di Tengah Konsolidasi Danantara

        “Karena memiliki prioritas lebih tinggi, market order memungkinkan investor mengeksekusi pesanan tanpa harus menentukan harga, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih cepat dan efisien,” kata Jeffrey.

        Salah satu varian yang paling banyak dimanfaatkan adalah market order tipe fill and kill, yang menawarkan peluang matching lebih besar pada sesi pre-opening. Fitur ini dinilai membantu investor menghindari antrean harga, terutama pada saham yang baru tercatat.

        BEI menilai lonjakan penggunaan market order menunjukkan adaptasi investor terhadap dinamika perdagangan yang semakin cepat. Ke depan, bursa memastikan pengembangan fitur ini akan diarahkan pada peningkatan efisiensi, kesiapan sistem, serta lingkungan transaksi yang lebih responsif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: