Kredit Foto: Istimewa
Citigroup menetapkan target akhir tahun depan untuk indeks Wall Street S&P 500 di 7.700. Pihaknya optimistis atas proyeksi tersebut dengan alasan kuatnya pertumbuhan laba korporasi serta dukungan berkelanjutan dari investasi kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Citi menyebut pembangunan infrastruktur akal imitasi akan tetap menjadi tema utama pada 2026. Namun, fokus pasar diperkirakan akan bergeser dari perusahaan penyedia teknologi ke perusahaan yang mengadopsi dan memanfaatkan teknologi akal imitasi dalam operasional bisnis mereka.
Baca Juga: Perdagangan Saham di Indonesia Masuk Babak Baru Melalui Non-Cancellation Period
“Meski fokus terhadap akal imitasi diperkirakan tetap berlanjut, evolusinya kemungkinan akan mengikuti dinamika pemenang dan pecundang yang semakin jelas,” tulis Citi, dilansir Selasa (16/12).
Citi juga mengingatkan bahwa valuasi pasar yang sudah tinggi menjadi tantangan tersendiri, meski belum tentu menjadi penghalang utama bagi kenaikan lebih lanjut. Menurut Citi, kondisi tersebut justru meningkatkan tekanan pada kinerja fundamental perusahaan untuk menopang pergerakan harga saham.
“Valuasi awal yang tinggi memang menjadi rintangan bagi pasar, namun bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Hal ini justru menuntut dukungan fundamental yang lebih kuat,” kata Citi.
Seiring pasar saham memasuki tahun keempat dari fase bull market saat ini, perusahaan tersebut memperkirakan volatilitas akan tetap muncul dan berpotensi lebih tajam, seiring tingginya ekspektasi pertumbuhan yang sudah tercermin dalam harga aset.
Baca Juga: Saham RLCO Masuk Radar UMA, Investor Diimbau Waspada!
Dalam skenario optimistis (bull case), bank itu memproyeksikan indeks terkait dapat mencapai level 8.300. Sebaliknya, dalam skenario pesimistis (bear case), indeks tersebut diperkirakan dapat turun hingga 5.700.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: