Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Menguat Tipis, Efek Kemajuan Perundingan Ukraina-AS

        Harga Emas Menguat Tipis, Efek Kemajuan Perundingan Ukraina-AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas dunia memangkas kenaikan pada perdagangan di Senin (15/12). Hal ini terjadi seiring berkurangnya permintaan aset safe haven setelah muncul kemajuan dalam perundingan penting antara pejabat dari Amerika Serikat (AS) dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (16/12), harga emas spot tercatat naik tipis 0,2% ke US$4.309,82. Sementara itu, emas berjangka ditutup menguat 0,2% ke US$4.335,2.

        Baca Juga: Wamenperin Ajak Tenova Jadi Mitra Strategis Bidang Logam

        Di pasar logam lainnya, perak spot melonjak 2,6% ke US$63,61. Platinum spot naik 2,5% ke US$1.788,55. Sementara palladium mencatat kenaikan hampir 5% ke US$1.560,25.

        Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan bahwa kemajuan dalam perundingan damai telah menekan minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

        Selain itu, harga emas juga tertekan oleh aksi ambil untung dan likuidasi posisi yang telah berlangsung selama sepekan terakhir, terutama dari pelaku pasar yang sebelumnya membeli kontrak berjangka.

        Utusan Khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff menyebut bahwa banyak kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan dengan Ukraina. 

        Fokus pasar kini tertuju pada rilis laporan non-farm payrolls dan data penjualan ritel yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Saat ini, pasar memperkirakan terjadinya pemangkasan suku bunga pada bulan depan memiliki peluang sebesar 78%.

        Emas selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai yang cenderung berkinerja baik di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

        Baca Juga: Dolar Koreksi Tipis, Investor Tunggu Data Ekonomi dan Arah Kebijakan The Fed

        Adapun Produsen Palladium Rusia, Nornickel menyatakan dalam tinjauan pasar logamnya bahwa dengan memperhitungkan permintaan investasi, pasar palladium berpotensi mengalami defisit sekitar 0,2 juta ons pada tahun ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: