Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UMKM di Indonesia Terus Naik Kelas

        UMKM di Indonesia Terus Naik Kelas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus naik kelas yang dibuktikan dengan rasio kewirausahaan nasional pada 2025 berhasil melampaui target.

        Rasio tersebut mencapai 3,29 persen dari target yang ditetapkan sebesar 3,10 persen, ini sejalan dengan Asta Cita ketiga yang bertujuan mendorong kewirausahaan nasional.

        Baca Juga: Kemen PPPA Tingkatkan Kualitas Layanan Perlindungan Bagi Anak Penyandang Disabilitas

        Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Azizah, menjelaskan bahwa target rasio kewirausahaan nasional 2025 merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 serta Rencana Strategis (Renstra) Kementerian UMKM.

        Ia menyampaikan keberhasilan melampaui target tersebut didorong oleh berbagai program strategis, salah satunya melalui penguatan Entrepreneur Hub (E-Hub) Terpadu. Program ini dirancang sebagai ekosistem pembinaan kewirausahaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

        “Selain meningkatkan rasio kewirausahaan nasional, E-Hub Terpadu diharapkan menjadi solusi konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja sekaligus menekan angka kemiskinan dan pengangguran,” katanya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Selasa (16/12).

        Hingga November 2025, total penerima manfaat program E-Hub Terpadu telah mencapai 7.980 wirausaha yang tersebar di 10 provinsi. Sementara itu, sebanyak 14.084 wirausaha telah berhasil terhubung dalam ekosistem E-Hub.

        Memasuki tahun 2026, Kementerian UMKM akan memfokuskan langkah pada penguatan ekosistem E-Hub yang terintegrasi dalam superapps SAPA UMKM. Integrasi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat daya saing wirausaha nasional.

        Menurut Siti Azizah, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing wirausaha Indonesia di tengah dinamika ekonomi global.

        “Aspek digital dan teknologi sangat krusial di era ini. Kemampuan beradaptasi menjadi tantangan utama bagi wirausaha untuk memenangkan persaingan,” ujarnya.

        Siti Azizah melanjutkan program pembinaan Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan (JFPKWU) juga masuk ke dalam kategori prioritas 2026, mengingat tujuannya adalah sebagai fasilitator inkubasi dan pendampingan wirausaha di seluruh Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: