Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kantongi Dana Segar Rp2,79 Triliun dari IPO, Superbank Bakal Perkuat Kredit dan Teknologi Digital

        Kantongi Dana Segar Rp2,79 Triliun dari IPO, Superbank Bakal Perkuat Kredit dan Teknologi Digital Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Super Bank Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SUPA, menandai langkah strategis perseroan memasuki fase pertumbuhan baru sebagai bank dengan layanan digital berbasis ekosistem.

        Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, Superbank menetapkan harga penawaran sebesar Rp635 per saham dengan melepas 4,4 miliar saham baru, setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan berhasil menghimpun dana sekitar Rp2,79 triliun.

        Manajemen menyatakan, dana hasil IPO akan difokuskan untuk memperkuat permodalan dan mendukung ekspansi bisnis, sejalan dengan strategi jangka panjang Superbank dalam menggarap segmen ritel dan UMKM yang masih underbanked di Indonesia.

        Sekitar 70% dana IPO dialokasikan sebagai modal kerja untuk penyaluran kredit, baik kepada nasabah ritel maupun pelaku UMKM. 

        Sementara 30% sisanya akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, penguatan sistem pembayaran digital, infrastruktur teknologi informasi, serta investasi di bidang artificial intelligence (AI), data analytics, dan cybersecurity.

        Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Superbank (SUPA) Meroket 24,41%

        Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menyampaikan bahwa pencatatan saham di BEI menjadi momentum penting bagi perseroan untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang. 

        "Dukungan pemegang saham strategis dan ekosistem digital yang kuat menjadi keunggulan utama Superbank dalam meningkatkan inklusi keuangan," kata Tigor dalam keterangan resminya, Rabu (17/12/2025).

        Dari sisi model bisnis, Superbank mengandalkan pendekatan digital-first dengan memanfaatkan ekosistem Grab dan OVO. Strategi embedded banking tersebut memungkinkan pengguna membuka rekening, menabung, dan bertransaksi langsung melalui platform yang telah digunakan sehari-hari, tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.

        Sejak peluncuran aplikasi digital pada Juni 2024, Superbank telah melayani lebih dari 5 juta nasabah. Aktivitas transaksi juga menunjukkan tren pertumbuhan positif, tercermin dari kenaikan rata-rata transaksi harian lebih dari 40% pada kuartal III 2025 dibandingkan periode sebelumnya.

        Ke depan, perseroan berencana memperkuat sinergi dengan mitra strategis seperti Grab, OVO, dan Emtek di dalam negeri, serta memanfaatkan dukungan pemegang saham global seperti Singtel, KakaoBank, dan GXS.

        Baca Juga: Superbank Tawarkan Saham ke Masyarakat, Incar Dana Segar Hingga Rp3 Triliun

        Kombinasi jaringan ekosistem, kapabilitas teknologi, dan pengalaman perbankan regional tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Superbank di tengah persaingan industri bank digital.

        Pencatatan saham Superbank menambah deretan emiten sektor keuangan digital di BEI, sekaligus mencerminkan minat pasar modal terhadap model bisnis perbankan berbasis ekosistem yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang, meski tetap dihadapkan pada tantangan kualitas aset dan jalur menuju profitabilitas.

        Sebagai informasi, pada hari pertamanya resmi melantai di BEI, SUPA dibuka di harga Rp790, naik 24.41% atau 155 poin dari harga sebelumnya Rp635, menyentuh level auto reject atas (ARA) nya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: