- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Superbank Tawarkan Saham ke Masyarakat, Incar Dana Segar Hingga Rp3 Triliun
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Super Bank Indonesia tengah menjalankan proses penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan prospektus yang dirilis Selasa (25/11/2025), bank digital yang terafiliasi dengan Grab Holdings Ltd tersebut membanderol harga saham Rp525–Rp695 per saham, dengan potensi dana yang dapat dihimpun mencapai sekitar Rp2,1 triliun hingga Rp3,1 triliun.
Pada tahap awal, perseroan menegaskan bahwa mayoritas dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan diarahkan untuk memperkuat kebutuhan operasional.
Sebanyak 70 persen dialokasikan sebagai modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis inti, sementara 30 persen sisanya akan difokuskan pada belanja modal.
Manajemen menyampaikan bahwa strategi itu disusun untuk menopang pertumbuhan usaha digital yang tengah digenjot perusahaan.
Superbank merinci bahwa kebutuhan belanja modal akan dijalankan bertahap sepanjang 2026–2031. Perseroan menargetkan alokasi tersebut digunakan untuk pengembangan rangkaian produk, mulai dari layanan pendanaan dan pembiayaan hingga sistem pembayaran digital bagi segmen ritel dan pelaku UMKM. Arah tersebut sejalan dengan fokus perseroan dalam memperkuat solusi berbasis teknologi yang terintegrasi.
Baca Juga: Superbank Tawarkan Saham ke Masyarakat, Incar Dana Segar Hingga Rp3 Triliun
“Dan didukung pengembangan teknologi informasi yang saling melengkapi, melalui investasi pada infrastruktur, sistem operasional, AI & Data Analytics, serta peningkatan cybersecurity untuk membangun fondasi digital yang kuat, aman, dan efisien,” tulis Superbank dalam prospektus.
Manajemen juga menegaskan bahwa pengembangan itu dapat dilakukan bersama pihak afiliasi maupun mitra eksternal. Pemilihan calon vendor disebut akan mengikuti standar objektif, mencakup kompetensi teknis, rekam jejak, hingga penawaran komersial paling kompetitif. Pendekatan tersebut bertujuan memastikan kualitas pengembangan tetap sesuai kebutuhan bisnis dan regulasi.
Meski demikian, perseroan membuka ruang perubahan atas rencana penggunaan dana IPO di masa mendatang. Manajemen menekankan bahwa setiap perubahan wajib terlebih dahulu disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memerlukan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca Juga: BEI dan OJK Kompak Bantah Adanya Proses Resmi IPO Superbank
Perseroan menyebut mekanisme tersebut menjadi bagian dari transparansi serta tata kelola perusahaan yang diupayakan tetap sesuai ketentuan.
Penawaran saham perdana SUPA ini menambah daftar bank digital yang mengakses pendanaan publik untuk ekspansi teknologi.
Dengan target dana hingga Rp3,1 triliun, Superbank memposisikan IPO ini sebagai langkah strategis membangun kapasitas bisnis jangka panjang sekaligus memperluas penetrasi layanan ke segmen pengguna yang lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement