- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
BEI Kaji Tampilkan Bid-Ask di Skema Full Call Auction, Target Rampung 2026
Kredit Foto: Uswah Hasanah
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengevaluasi kemungkinan menampilkan informasi pemesanan (bid) dan penawaran (ask) dalam mekanisme perdagangan Full Call Auction (FCA), dengan target implementasi pada 2026.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan evaluasi dilakukan terhadap desain mekanisme FCA, termasuk peluang menghadirkan tampilan bid dan ask sebagaimana praktik di papan perdagangan lain. Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan tujuan utama FCA tetap tercapai, yakni meningkatkan likuiditas dan memperkuat perlindungan investor.
“Itu (bid dan ask) yang kami review, harapannya 2026,” kata Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: BEI: Market Order Jadi Fitur Favorit Investor, Eksekusi Lebih Cepat dan Responsif
Skema FCA sebelumnya diterapkan pada saham dengan kriteria tertentu dan ditempatkan di papan pemantauan khusus. Mekanisme ini dirancang untuk memperbaiki kualitas pembentukan harga serta menekan volatilitas pada saham dengan likuiditas terbatas. Dalam FCA, transaksi dilakukan melalui sistem lelang pada waktu tertentu, berbeda dengan perdagangan reguler yang berlangsung secara berkelanjutan.
Namun, absennya informasi bid dan ask dalam praktik FCA menuai keberatan dari sebagian investor. Ketiadaan data tersebut dinilai menyulitkan pengambilan keputusan transaksi karena harga terbentuk secara tertutup hingga sesi penutupan.
Reaksi investor terhadap kebijakan FCA mencuat pada pertengahan 2025, ketika sebuah petisi daring diluncurkan melalui Change.org. Petisi tersebut ditandatangani lebih dari 16 ribu investor dan meminta BEI menghapus atau meninjau ulang aturan FCA. Para penandatangan menilai mekanisme tanpa bid dan ask mengurangi transparansi dan meningkatkan ketidakpastian harga.
Dalam petisi itu, investor menyampaikan keberatan atas proses pembentukan harga yang dinilai sulit diprediksi. “Saham yang masuk papan full auction tidak memiliki bid offer. Gelap, kosong melompong. Nanti tiba-tiba ada random closing, harga terbentuk. Benar-benar mirip seperti judi togel yang tebak-tebakan angka mana yang mau naik,” tulis pembuat petisi.
Baca Juga: Backdoor Listing Membludak, BEI Cek Ketat Pengendali
Menanggapi hal tersebut, Jeffrey menyatakan BEI tidak hanya meninjau aspek tampilan informasi perdagangan, tetapi juga akan mengevaluasi kriteria penempatan saham pada masing-masing papan perdagangan. Menurutnya, setiap papan memiliki tujuan berbeda dan perlu disesuaikan secara berkala dengan kondisi pasar dan kebutuhan investor.
BEI menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap FCA bertujuan meningkatkan kualitas likuiditas serta mendukung pendalaman pasar modal nasional. Penyesuaian mekanisme, termasuk kemungkinan menampilkan bid dan ask, diharapkan dapat meningkatkan transparansi tanpa menghilangkan fungsi FCA sebagai instrumen pengendalian volatilitas dan perlindungan investor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: