Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Ada Tren Bullish, Harga Bitcoin Kembali Jatuh dari US$90.000

        Belum Ada Tren Bullish, Harga Bitcoin Kembali Jatuh dari US$90.000 Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga bitcoin kembali gagal mempertahankan level dari US$90.000 di Selasa (23/12). Sejumlah analis menilai pergerakan tersebut adalah hasil belum adanya titik balik yang berarti setelah melewati paruh kedua tahun yang tergolong lemah di 2025.

        Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin saat ini diperdagangkan dalam kisaran US$88.000. Ia menekan batas atas rentang pergerakan yang telah terbentuk sejak awal pekan lalu.

        Baca Juga: Jelang Nataru, Harga Bitcoin Akan Kena Efek Santa Rally?

        Kepala Analis Pasar FxPro, Alex Kuptsikevich mengatakan bahwa kekuatan pasar kripto belakangan ini lebih bersifat teknikal dan didorong oleh posisi harga yang rendah setelah berminggu-minggu tekanan jual.

        “Pasar kripto sedang mencoba tumbuh kembali, tetapi ini belum bisa disebut sebagai pemulihan,” kata Kuptsikevich.

        Indeks fear and greed pasar kripto tercatat naik ke 25. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelaku pasar mulai menjauh dari pesimisme ekstrem, namun masih enggan mengambil risiko besar.

        Kuptsikevich memperingatkan bahwa momentum jangka pendek bisa menyesatkan jika dilihat tanpa konteks yang lebih luas. Bitcoin masih berada di bawah puncak tahunan dan diperdagangkan lebih rendah dibandingkan level awal tahun.

        “Upaya mengembalikan kinerja year-to-date ke nol tidak memberikan banyak penghiburan,” ujarnya.

        Ia menambahkan bahwa kekecewaan kini menggantikan optimisme yang sempat mendominasi pasar pada awal tahun.

        Pola musiman juga memperkuat sikap hati-hati. Bitcoin sejauh ini mencatat kinerja negatif pada kuartal keempat, menjadikannya salah satu periode akhir tahun terlemah di luar fase pasar bearish besar.

        Baca Juga: Fidelity: Pola Halving Bitcoin Masih Relevan

        Meski kuartal keempat secara historis kerap menghadirkan reli kuat bagi bitcoin, periode tersebut juga pernah diwarnai penurunan tajam, terutama pada tahun-tahun yang ditandai oleh pengetatan likuiditas dan ketidakpastian makroekonomi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: