Kredit Foto: Istimewa
Harga minyak dunia ditutup menguat pada Selasa (23/12). Amerika Serikat (AS) jadi sorotan udai data pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan serta meningkatnya risiko gangguan pasokan minyak dari Venezuela dan Rusia.
Dilansir dari Reuters, Rabu (24/12), Minyak Brent naik 0,5% ke US$62,38. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,64% menjadi US$58,38.
Baca Juga: Kritik Trump, Beijing Kesal Soal Penyitaan Tanker Minyak Venezuela Tujuan China
Pendorong utama sentimen positif datang dari data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan lebih cepat dari perkiraan, didorong oleh belanja konsumen yang tetap solid di AS.
“Pasar sedang mencoba menentukan apakah harus lebih fokus pada potensi peningkatan permintaan akibat pertumbuhan ekonomi yang kuat, atau justru khawatir bahwa bank sentral akan menahan laju pertumbuhan tersebut untuk mengendalikan inflasi,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Namun, indikator ekonomi lainnya memberikan sinyal yang beragam. Kepercayaan konsumen melemah pada bulan ini di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi lapangan kerja dan pendapatan, sementara produksi pabrik tercatat stagnan pada November.
Investor juga mencermati risiko gangguan pasokan minyak dari Venezuela. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump awal bulan ini mengumumkan “blokade” terhadap seluruh kapal tanker minyak yang terkena sanksi dan masuk maupun keluar dari Venezuela.
Baca Juga: H-9 Tutup Tahun, Dirjen Migas Akui Target Lifting Minyak 605 Ribu Bph Belum Tercapai
Aktivitas pemuatan tanker dalam negara itu dilaporkan melambat, dengan sebagian besar kapal hanya mengangkut kargo minyak antar pelabuhan domestik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar