Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia Setujui Dana US$216,5 Juta untuk Perbaikan Infrastruktur Indonesia

Warta Ekonomi, Washington -

Badan direksi Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar $216,5 juta untuk mendukung proyek baru pemerintah dengan tujuan memperbaiki infrastruktur pemukiman kumuh yang diharapkan akan memberi manfaat kepada lebih dari 9,7 juta masyarakat miskin perkotaan di seluruh pelosok Indonesia.

Program Nasional Kota Tanpa Kumuh atau Kotaku adalah sebuah platform kerjasama nasional yang dibiayai berbagai sumber, termasuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sektor swasta, masyarakat, juga bank pembangunan multi-lateral. Program ini juga didukung oleh Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) lewat pendanaan tambahan sebesar $216,5 juta - skema pembiayaan bersama pertama antara AIIB dan Bank Dunia.

Sekitar 29 juta penduduk Indonesia hidup di pemukiman kumuh dengan pelayanan dasar yang terbatas dan 11 juta dari mereka tidak punya akses ke sanitasi dan 9 juta tidak punya akses yang memadai untuk mendapatkan air bersih. Masyarakat miskin perkotaan membayar air lebih mahal sekitar 10 atau 30 kali lipat dibandingkan rumah tangga mampu yang mendapatkan sumber air dari PAM.

"Penanggulangan keterbatasan infrastruktur dan pelayanan dasar penting untuk mengentaskan kemiskinan, meredam ketimpangan dan meningkatkan kemakmuran di Indonesia. Proyek peremajaan kawasan kumuh akan memperbaiki taraf hidup jutaan rakyat miskin Indonesia di daerah perkotaan danĀ  mendukung Indonesia mencapai potensinya untuk pertumbuhan yang lebih tinggi," ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves dalam keterangan resminya, Rabu (13/7/2016).

Dirinya menyambut baik niat Pemerintah Indonesia yang telah membangun platform nasional untuk membuka jalan bagi para pemangku kepentingan agar bisa bekerjasama secara efektif.

Pemerintah Indonesia menyediakan sebagian besar pendanaan sebesar $1,3 milyar dan program lima tahun ini juga didukung secara paralel melalui pembiayaan oleh Bank Pembangunan Islam (IsDB). Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) juga telah memberikan dukungan teknis kepada program ini melalui skema terpisah.

Program pemerintah Kotaku akan dijalankan di 154 kota (termasuk ibukota Jakarta), untuk menyediakan sumber air yang lebih baik, sanitasi, jalan, drainase dan limbah padat. Program ini juga mencakup pencegahan terbentuknya daerah kumuh memalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan komunitas terkait masalah lahan.

"Komunitas yang tinggal di daerah kumuh tidak serta merta menikmati pertumbuhan kota. Mereka tidak terlibat dalam perekonomian formal maupun tempat tinggal yang aman dan terjangkau. Mereka juga cenderung lebih rentan terhadap bencana alam seperti banjir," ujar George Soraya, World Bank Team Leader.

Dia menjelaskan, program pemerintah ini bisa menjadi sebuah jalan keluar untuk membuat kawasan perkotaan menjadi lebih inklusif, namun pendekatan ini memerlukan usaha dari banyak pemangku kepentingan dan juga beberapa sumber pendanaan.

"Kelompok Bank Dunia berkomitmen kuat mendukung upaya Indonesia dalam melakukan transformasi agar kota-kota semakin inklusif," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: