Anggota Komisi II DPR Yanuar Prihatin mengutarakan harapannya agar Menteri Agraria dan Tata Ruang yang baru, Sofyan Djalil, dapat membenahi kinerja pegawai Badan Pertanahan Rakyat agar dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan bagi rakyat.
"Sofyan Djalil harus mengubah budaya kerja aparatur BPN yang dinilai lambat dan bertele-tele," kata Yanuar Prihatin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Menurut dia, selama ini berdasarkan fakta di lapangan terdapat sejumlah permasalahan antara lain seperti lemahnya koordinasi di lingkungan BPN. Selain itu, lanjutnya, persoalan lainnya juga mencakup belum respeknya kepada masyarakat tidak mampu dalam pembuatan administrasi pertanahan.
"Pastikan bahwa agenda BPN bisa sejalan dengan lebih baik, program reformasi agraria berjalan, memiliki sikap tegas serta langkah konkrit untuk membenahi aparatur BPN di segala lini," katanya.
Dia juga menginginkan menteri yang baru juga bisa menjawab serta menyelesaikan permasalahan seperti tufingan miring adanya dugaan mafia tanah, dan mafia sertifikat di lingkungan BPN.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan bakal mempercepat sertifikasi tanah kepada rakyat untuk mempermudah akses ke bank.
"Yang paling penting adalah reformasi agraria. Bagaimana memberikan sertifikat sebanyak mungkin kepada rakyat karena sertifikat akan membuat aset secara ekonomi produktif," kata Sofyan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7).
Ia mengatakan banyak sekali rakyat tidak bisa mengakses bank karena tanahnya tidak memiliki sertifikat.
"Sertifikat secara luas akan dipercepat," katanya menanggapi pertanyaaan wartawan tentang fokus utama saat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Ia juga akan melanjutkan program yang telah dikerjakan oleh menteri yang digantikan yakni Ferry Mursyidan Baldan.
Dia mengaku tidak "turun jabatan" di posisi baru kendati pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Kerja.
Dia mengibaratkan sebagai prajurit yang siap ditempatkan di mana sana. "Bagaimana kita menciptakan nilai tambah dimanapun kita berada," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement