Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengendalikan Penyakit Diabetes di Indonesia

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sanofi Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyelenggarakan seminar media dalam rangka memberikan update seputar pelaksanaan program Partnership in Diabetes Control in Indonesia (PDCI).

Country Medical Chair Sanofi Indonesia Arya Wibitomo mengatakan PDCI adalah program pelatihan periode lima tahun bagi 5.000 dokter umum dan 500 dokter penyakit dalam yang merupakan salah satu bagian dari program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) Sanofi Indonesia.

"Program PDCI yang diluncurkan pada tahun 2012 ini ditujukan untuk menjawab tantangan kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya dalam hal penanganan penyakit diabetes dan direncanakan selesai pelaksanaannya pada akhir tahun 2016," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (31/7/2016).

Arya Wibitomo menjelaskan Sanofi berkomitmen untuk menjadi mitra pemerintah yang aktif dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Kontribusi pada program CSR, khususnya dalam hal penanganan penyakit diabetes, kami lakukan melalui kemitraan jangka panjang dengan pemerintah dan perhimpunan asosiasi medis seperti Perkeni dan PAPDI. Selain itu, kami juga secara berkesinambungan melakukan edukasi kepada para tenaga kesehatan untuk penyakit lainnya seperti kanker," ujarnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily Sriwahyuni Sulistyowati mengatakan penyakit tidak menular masih menjadi perhatian utama pemerintah di mana diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga terbesar setelah stroke dan penyakit jantung koroner.

"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama mengingat baru 1/3 penyandang diabetes di Indonesia yang terdiagnosis dan mengonsumsi obat, sementara 2/3 lainnya dikhawatirkan sudah berada pada tahap lanjut yang disertai dengan komplikasi, kecacatan, ataupun kematian dini," sebutnya.

Sementara itu, Tim Ahli Program PDCI EM Yunir menjelaskan bahwa melalui program ini pihaknya telah berhasil meningkatkan kapasitas 4.380 dokter umum dan 512 dokter spesialis penyakit dalam di seluruh Indonesia, termasuk di dalamnya 100 dokter umum yang berdomisili di Bogor dan sekitarnya yang mendapatkan pelatihan.

"Kurikulum yang diberikan dalam program ini sangat komprehensif dan disusun oleh Perkeni bersama dengan ADA di mana aspek yang dibahas meliputi pendeteksian faktor risiko, diagnosis, tata laksana yang paling tepat bagi pasien, sampai dengan pengelolaan komplikasi," paparnya.

Dengan demikian, imbuhnya, ia mengatakan para dokter dapat mengetahui pasien diabetes lebih dini dan mencegah komplikasi permanen yang terjadi akibat keterlambatan diagnosis.

"Kami optimis, sampai dengan akhir tahun 2016 ini kita akan berhasil memenuhi target yang dicanangkan pada awal program PDCI. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, khususnya sebagai gerbang awal dalam mendiagnosis gejala penyakit diabetes dipandang perlu dipertajam. Untuk itu, kemitraan dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: