Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chevron Laporkan Kerugian Terbesar Sejak 2001

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan minyak terbesar kedua di Amerika Serikat (AS), Chevron Corp, melaporkan kerugian terbesar sejak 2001 di kuartal kedua. Hal itu disebabkan oleh merosotnya harga minyak mentah dan pendapatan bisnis penyulingan. Meski mengalahkan ekspektasi Wall Street, perusahaan menyoroti ketidakpastian mendalam yang dihadapi industri energi saat ini, ketika rendahnya harga komoditas mengikis profitabilitas.

Chevron membukukan kerugian sebesar US$ 1,47 miliar atau US$ 1,07 per saham pada kuartal II-2016, dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$ 571 juta atau 30 sen per saham pada periode yang sama tahun lalu.

Mengutip Reuters di Jakarta, Minggu (31/7/2016), CEO Chevron John Watson mengatakan bahwa perusahaan masih terus memberlakukan penyesuaian dalam menghadapi sebuah kelanjutan dari situasi minyak dengan harga rendah. Ia tetap berkomitmen untuk menjaga arus kas netral, atau setidaknya menghasilkan uang tunai sebanyak perusahaan menghabiskan biaya.

Produksi minyak turun sekitar 3 persen menjadi 2,53 juta barel minyak per hari. Selain itu, kerugian di segmen terbesar Chevron, yang menghasilkan minyak dan gas alam, melebar menjadi US$ 2,46 miliar. Pada divisi penyulingan, laba perusahaan anjlok baik domestik maupun internasional akibat kelebihan pasokan bahan bakar dan produk olahan lainnya.

Chevron yang berbasis di California mengatakan bahwa perusahaan telah memangkas anggaran modal dan biaya operasional sebesar US$ 6 miliar selama enam bulan pertama tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: