Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chevron Berharap Asetnya Capai US$11 Miliar, Berencana Dijual?

Chevron Berharap Asetnya Capai US$11 Miliar, Berencana Dijual? Kredit Foto: Reuters/Joshua Lott
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan minyak terkemuka AS, Chevron Corp, berharap nilai asetnya mencapai US$10 miliar hingga US$11 miliar pada kuartal keempat ini, Senin (10/12/2019). Mereka sedang mempertimbangkan menjual beberapa proyek gas alam untuk mempersiapkan harga rendah jangka panjang.

Perusahaan minyak AS terbesar kedua ini kemungkinan akan menjual properti gas serpih dan sahamnya dalam proyek gas alam cair di Kanada. Perusahaan ini berencana mengadakan program pengeluaran 2020 merata di angka US$20 miliar.

Baca Juga: Dukung Ekowisata Maratua, Chevron Sertifikasi Penyelam Lokal

San Ramon, Chevron yang berbasis di California dan perusahaan-perusahaan energi lainnya berjanji menahan pengeluaran mereka setelah harga minyak jatuh awal dekade ini. Penurunan pada kuartal ini, menurut Chevron, terkait dengan proyek perairan dalam Teluk Meksiko yang membutuhkan harga minyak lebih tinggi untuk menghasilkan untung, serta gas serpih di Appalachia yang menderita akibat rendahnya harga gas alam. Chevron sedang mempertimbangkan menjual sahamnya di Appalachian shale dan proyek Kitmat LNG di Kanada.

"Dengan disiplin modal dan pandangan konservatif muncul tanggung jawab untuk membuat pilihan sulit yang diperlukan untuk memberikan pengembalian uang tunai yang lebih tinggi kepada pemegang saham dalam jangka panjang," kata CEO Chevron, Michael Wirth, dikutip Channel News Asia, Rabu (11/12/2019).

Menurut sumber, Wirth sedang mempersiapkan perubahan besar-besaran yang akan memangkas biaya dan merampingkan operasi dengan harapan harga minyak dan gas dapat lebih rendah untuk waktu yang lebih lama.

Belakangan ini, Chevron memperingatkan pembengkakan biaya besar-besaran pada proyek minyak Tengiz di Kazakhstan. Biaya keseluruhan diproyeksikan naik 25 persen menjadi US$45,2 miliar dengan bagian Chevron dari overrun diperkirakan sekitar US$4 miliar hingga US$5 miliar. Rencananya, akan dihabiskan dana US$3,75 miliar untuk proyek tahun depan.

Chevron telah menjadi salah satu pemain terkuat di antara perusahaan minyak besar. Namun, laba kuartal ketiganya dilaporkan turun 36 persen. Chevron terpukul oleh harga minyak dan gas yang lebih rendah dan margin pengilangan.

Chevron berencana menghabiskan US$4 miliar tahun depan di Permian Basin, ladang minyak utama AS di Texas dan New Mexico dan US$1 miliar untuk proyek serpih internasional. Rencananya, tahun ini akan menghabiskan US$5,2 miliar.

Nantinya akan menghabiskan US$2,8 miliar untuk bisnis memurnikan, mengangkut, dan memasarkan bahan bakar dan petrokimia, naik sekitar US$300 juta dari anggaran tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: