Dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi melalui perdagangan berjangka komoditas, selain mendorong meningkatnya transaksi multilateral, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga mendorong adanya peningkatan integritas industri perdagangan berjangka komoditas (PBK) dan peningkatan iklim usaha yang kondusif.
Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Pantas Lumban Batu mengatakan bahwa untuk meningkatkan integritas PBK dilakukan pembinaan terhadap pelaku usaha, membuat sistem pelaporan keuangan melalui e-reporting dan sistem pengawasan transaksi terpadu, serta membuat kerangka regulasi yang selaras, menjamin kepastian hukum, adil, dan transparan yang dapat memberikan pelayanan secara prima dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri PBK.
Selain edukasi, faktor pemberdayaan juga tidak kalah penting. Hal ini perlu diarahkan untuk peningkatan kemampuan para pelaku usaha. Bursa berjangka juga harus terus-menerus belajar dari kesuksesan bursa lain di luar negeri dalam hal mengembangkan produk multilateral yang menarik, wajar dan transparan, serta mampu memprediksi kebutuhan lindung nilai dunia usaha di masa mendatang.
"Dengan demikian, PBK dapat memberikan pelayanan secara prima dan menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan kepada investor," ujar Pantas dalam kegiatan pelatihan wartawan yang dilaksanakan Jakarta Future Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) di Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Kunci sukses untuk mendorong peningkatan pemahaman mengenai industri PBK adalah melalui edukasi dan pemberdayaan. Edukasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti sosialisasi dan workshop sehingga masyarakat termasuk media agar lebih mengerti tentang apa itu PBK dan manfaatnya.
Pemahaman publik akan suatu hal, termasuk mengenai PBK juga ditentukan oleh seberapa baiknya pemahaman media terhadap industri ini. Pelatihan yang dilaksanakan oleh Jakarta Future Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) diharapkan dapat meningkatkan pemahaman publik melalui media.
Menurut Pantas, pemahaman publik terhadap suatu hal, termasuk mengenai PBK ditentukan oleh seberapa baiknya pemahaman media terhadap industri ini. Maka pelatihan wartawan seperti dilaksanakan JFX dan KBI penting, diharapkan menciptakan pemahaman yang baik mengenai industri perdagangan berjangka dan menjadi referensi dalam menulis artikel bagi media.
Dengan demikian, diharapkan mampu mendukung komoditas ekspor utama Indonesia yang diperdagangkan di bursa berjangka dapat menjadi referensi harga internasional dengan tetap menjaga prinsip dan memperhatikan aspek perlindungan hukum kepada masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement