Pakar ekonomi Bustanil Arifin punya kesan yang yang menarik ketika mengikuti 15th International Peat Congress 2016.
"Ternyata bukan hanya persoalan teknis pertanian dan pertanahan yang ada di kongres ini," ujar Bustanil dalam konferensi pers dengan para wartawan Indonesia di Hotel Pullman, Kuching, Sarawak Malaysia, Kamis (18/8/2016).
Masalah yang muncul di kongres ini, lanjut Bustanil, ternyata menyangkut banyak hal. "Mulai dari tata guna lahan, ekonomi sosial, sampai dimensi regional ASEAN," tambahnya.
Menurut Bustanil, dalam kongres ini dimensi ekonomi dan sosial lahan gambut tidak banyak dibahas. Padahal, lanjutnya, aspek ini sangat penting dalam menyikapi masalah gambut. "Dengan mendalami masalah ekonomi gambut ini, kita akan mengetahui peluang apa bagi masyarakat, pemerintah, dan perusahaan untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan bangsa," ujarnya.
Bustanil mengatakan, kalau waktu dan sumber daya mencukupi maka kajian mengenai ekonomi gambut ini akan selesai sebelum akhir tahun 2016. Ia juga menyoroti soal tidak sinkronnya beberapa regulasi yang terkait gambut ini.
"Seharusnya semua stakeholder, termasuk Badan Regulasi Gambut (BRG) kembali duduk bersama untuk mencari titik temu agar bangsa Indonesia dapat diuntungkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
