Presiden RI Joko Widodo menginginkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Sumatera Utara menjadi agenda tahunan agar bisa semakin mempromosikan kawasan wisata itu bahkan daerah Indonesia lainnya.
"Dari parade yang ditampilkan terlihat perbedaan yang menggambarkan kesatuan dan persatuan. Saya senang sekali," katanya pada acara Karnaval Kemerdekan Pesona Danau Toba di Balige, Minggu sore.
Menurut Presiden, kalau saja kebudayaan itu dipertahankan, kemudian perbedaan tetapi tetap bersatu itu dipelihara, maka terlihatlah karakter bangsa, identitas bangsa. Karnaval dimulai dengan pemukulan gondang yang bersama-sama dihitung oleh masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah. Saat itu, Presiden dan Gubernur Sumut mengenakan Ulos Ragidup Sirara yang biasa diperuntukkan bagi kaum bapak atau orang yang terhormat atau para raja.
Sedangkan ibu negara Iriana Joko Widodo beserta Ny Evi Diana Erry Nuradi mengenakan ulos Tum-Tumon, untuk kaum ibu yang disebut-sebut sudah mulai langka. Sebelum melepas karnaval , Presiden dan rombongan disuguhin pertunjukan tari lima puak dari lima sub etnik batak. Karnaval menampilkan ulos sepanjang 500 meter yang sebelumnya memperoleh MURI.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Karnaval Kemerdekaan Pesina Danau Toba merupakan wujud komitmen Presiden untuk memperluas rangkaian perayaan kemerdekaan.
"Karnaval bertujuan agar atmosfer 17 Agustus juga terasa di luar Pulau Jawa," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement