Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, melaporkan rekor keuntungan tahunan sebesar A$1,42 miliar (US$1,1 miliar), atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pihak maskapai juga menegaskan akan membayar dividen kepada pemegang saham untuk pertama kalinya sejak 2009.
Qantas telah melakukan restrukturisasi perusahaan secara global setelah membukukan kerugian pada tahun 2014. Untuk mencapai perubahaan, pihak maskapai telah mengurangi kapasitas, memangkas jumlah pekerjanya dan memanfaatkan jatuhnya harga minyak dunia.
"Transformasi telah membuat bisnis kami lebih lincah, untuk kemudian menghasilkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan kita sebuat platform untuk berinvestasi di masa depan," ucap CEO Qantas Alan Joyce dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Qantas berhasil mencetak rekor keuntungan, meski banyak bisnis penerbangan mengalami penurunan di tengah perlambatan ekonomi global.
Maskapai penerbangan terbaik kelima di dunia tersebut membukukan laba sebelum pajak sebesar A$ 1,42 miliar untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni, naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar A$ 789 dolar, namun masih jauh dari perkiraan analis. Pihak Maskapai mengatakan masing-masing divisi operasi utama baik domestik maupun internasional mempunyai kontribusi dalam setahun terakhir.
Qantas mengumumkan akan memberikan dividen sebesar 7 sen per saham. Perusahaan juga mengatakan akan memberikan staf berupa bonus sebesar US$3.000.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement